iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

TL dan mitra luncurkan Strategi Penanggulangan Bencana dan Risiko Sektor Pertanian

TL dan mitra luncurkan Strategi Penanggulangan Bencana dan Risiko Sektor Pertanian

Sekretaris Negara untuk Perlindungan Sipil, Joaquim Gusmao dos Reis Martins. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 15 februari 2022 (TATOLI)– Pemerintah Timor-Leste (TL) bersama mitra pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa dan FAO (Food Agriculture Organization) meluncurkan Strategi Penanggulangan Bencana dan Risiko (DRM – Disaster and Risk Management) untuk Sektor Pertanian.

Berdasarkan siaran pers resmi dari Uni Eropa disebutkan, Strategi Manajemen Bencana dan Risiko untuk Sektor Pertanian dikembangkan Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP) dengan dukungan teknis dari tim Proyek Ketahanan FAO dan didanai Uni Eropa, dengan total anggaran program sekitar 3 juta euro atau ($3.3 juta).

Strategi Penanggulangan Bencana Sektor Pertanian merupakan dokumen penting dan menjadi titik awal untuk investasi Risiko dan Pengurangan Bencana di sektor pertanian. Karena, kejadian bencana dan dampaknya bagi pertanian meningkat dari tahun ke tahun.

TL telah menghadapi dampak negatif kekeringan atau El Nino di 2015-2016, dan mempengaruhi 78% rumah tangga di Timor-Leste. Ribuan pertanian Timor telah kehilangan produksi dan persediaan hidup, produksi jagung turun hingga 40%. Hampir 50% rumah tangga kehilangan ternak   dan 21% rumah tangga (sekitar 29.050 rumah)  yang  ternaknya sakit.

Kepala Kerjasama Uni Eropa, Ramón Reigada mengatakan, pihaknya mengakui peluang yang ada sekarang untuk memastikan bahwa rencana pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim bergabung untuk menghindari duplikasi upaya dan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam mengurangi dampak ekonomi dan hilangnya sumber daya kehidupan.

Sementara itu, Sekretaris Negara untuk Perlindungan Sipil, Joaquim Gusmao dos Reis Martins mengatakan,  telah berinisiatif untuk mengembangkan strategi DRM untuk Sektor Pertanian, yang dapat menjadi acuan bagi Kementerian dan instansi terkait lainnya untuk menyusun strategi DRM secara spesifik.

“Saya percaya bahwa setelah peluncuran Strategi DRM untuk Sektor Pertanian, MAF akan mengembangkan rencana operasional untuk pencegahan dan mitigasi bencana, dan tanggap darurat terhadap bencana dan rencana pemulihan di sektor pertanian”, kata Joaquim.

Sementara itu, Menteri Administrasi Negara, Miguel Pereira de Carvalho mengatakan dalam pelaksanaan kegiatan DRM, kementeriannya menghadapi tantangan, tetapi melalui badan pengelola langsung dan tidak langsung, MAE berhasil mengimplementasikan program tanggap bencana di tingkat nasional dan lokal.

Paula Lopes selaku Perwakilan FAO, sangat senang dengan kemajuan dan upaya kementerian dalam menyelesaikan pekerjaan penting ini. Ia menghargai kolaborasi dari MAP, SEPS, MAE dan Kementerian Keuangan dan dukungan keuangan yang murah hati dari Uni Eropa, yang memungkinkan FAO memberikan bantuan teknis yang diperlukan kepada MAP untuk membentuk dan memfungsikan Tugas DRM MAP dan mengembangkan Strategi DRM untuk Pertanian Sektor.

“FAO akan terus memberikan dukungan teknis kepada sektor ini untuk lebih berkembang di masa depan guna berkontribusi dalam membangun ketahanan bagi masyarakat. Upaya ini dapat tercapai karena adanya dukungan finansial dari Uni Eropa,” katanya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor   : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!