DILI, 19 januari 2021 (TATOLI) – Direktur Umum Sekretariat Teknis Penyelenggaraan Pemilihan (STAE), Acilino Branco mengatakan, Uni Eropa (UE) akan mengirim 30 orang pemantau untuk memantau proses pesta demoktasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2022 di Timor-Leste (TL).
Dia mengatakan, tim UE yang terdiri dari 30 orang tersebut akan tiba di TL pada awal februari 2022 untuk memantau proses Pilpres pada 20 maret 2022.
Dikatakan, pihaknya telah mendaftarkan tim pemantau nasional dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), Yayasan Mahein dan lembaga internasional, yakni UE.
Berita terkait : Delegasi UE kunjungi BAWASLU bahas persiapan Pilpres 2022
“Kami telah menerima permintaan akreditasi dari organisasi nasional serta organisasi internasional dari Kedutaan Besar Uni Eropa”, kata Acilino Branco kepada Tatoli di kantor STAE, Caicoli, Dili, rabu ini.
Acilino juga meminta seluruh organisasi nasional dan internasional untuk menunjukkan minat yang baik selama masa pemantauan terhadap Pilpres 2022.
“Kami sudah meminta pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengirimkan permintaan dan STAE akan melanjutkan akreditasi kepada tim pengamat. Entitas yang bertanggung jawab sedang mengatur undangan yang ditujukan kepada pengamat internasional”, ungkapnya.
Berita terkait : Delegasi UE akan bantu proses Pilpres 2022 di TL
Sebelumnya, STAE telah menggelar pertemuan dengan delegasi Uni Eropa untuk mempresentasikan persiapan proses pemilu yang akan berjalan di TL.
Disebutkan, sebelumnya Delegasi Misi Eksplorasi Uni Eropa dari Brussel telah tiba di TL pada 21 Oktober 2021. Selama di TL, delegasi tersebut bertemu dengan para pemimpin badan berdaulat guna berbicara tentang proses pemilihan presiden, sebelum kembali pada UE pada 6 Oktober 2021.
Dilain pihak, Misi Penasihat Pemilihan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 7 hingga 21 Oktober 2021 telah melakukan pertemuan dengan berbagai entitas, seperti badan pemilihan dan masyarakat sipil, serta Kepala Pemerintahan di TL. Dalam pertemuan mereka berbicara tentang proses pemilihan presiden 2022.
Pertemuan-pertemuan tersebut antara lain bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang faktor-faktor dan isu-isu yang terkait dengan proses pemilu.
Sementara itu, kehadiran pemantau pemilu, baik dalam negeri maupun luar negeri, dapat menambah bobot atau nilai pemilu itu sendiri. Proses pemilu yang transparan merupakan standar internasional yang diperlukan untuk memastikan pemilu yang demokratis. Karena itu, kehadiran pemantau asing akan menambah kredibilitas dan legitimasi proses pemilu.
Reporter : Domingos Piedade Freitas
Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)