iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, DILI, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Pemerintah tutup sementara Pusat Integrasi Manajemen Krisis

Pemerintah tutup sementara Pusat Integrasi Manajemen Krisis

Perdana Menteri, Taur Matan Ruak menyerahkan sertifikat kepada petugas garis depan (pesoál liña frente) dalam acara penutupan sementara Pusat Integrasi Manajemen Krisis (SIJK) pada kamis (23/12). Foto Media GPM

DILI, 24 Desember 2021 (TATOLI) – Pemerintah Timor-Leste  (TL) melalui Perdana Menteri, Taur Matan Ruak  memutuskan menutup sementara  Pusat Integrasi Manajemen Krisis (SIJK), namun  tidak tertutup kemungkinan dibuka lagi karena adanya ancaman Covid-19 varian baru Omicron.

“Kami menutup sementara SIJK. Namun, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Karena saat ini, sudah ada varian baru, Omicron  yang dapat menyebar lebih cepat, meskipun jumlah kematian berkurang. Banyak negara mulai bersiap-siap untuk melakukan lockdown”, kata PM Taur dalam acara penutupan sementara SIJK,  di Dili Convention Center, kamis.

PM Taur memuji upaya dan dedikasi tim pilar kesehatan dalam memerangi virus Covid-19 di tanah air.

“Kami berhasil mengurangi jumlah kasus dan kematian di negara ini. Kita bisa menutup SIJK, tetapi kita masih belum menyelesaikan misi kita”, kata PM Taur.

Kepala Pemerintahan juga meminta kontribusi semua tim pilar kesehatan  terhadap kemungkinan skenario terburuk. “Saya yakin selama dua tahun kami sudah mendapatkan pengalaman. Karena itu, jika ada kasus baru, kami akan segera  meresponnya,” tambahnya.

PM Taur  juga menggarisbawahi bahwa Pemerintah tidak akan lagi menggunakan keadaan darurat, tetapi mengingat kembali masyarakat tentang vaksinasi terhadap covid-19.

“Saya bertemu dengan duta besar selama beberapa hari terakhir. Mereka bertanya kepada saya tentang kemungkinan munculnya varian baru Omicron. Saya menjawab bahwa tidak akan ada keadaan darurat. Bahkan jika situasinya lebih buruk daripada varian Delta, kami tidak akan memilih keadaan darurat. Kami hanya mempertahankan untuk tetap melakukan kampanye vaksinasi, agar semua penduduk bisa divaksin”, tegasnya.

PM Taur, mengatakan semua anggota Pemerintah secara langsung turun ke setiap kotamadya selama sebulan lebih  untuk melalukan kampanye vaksinasi terhadap virus Covid-19.

“Kami berhasil meningkatkan tingkat vaksinasi. Saya memberi tahu penduduk di Ermera bahwa Pemerintah tidak akan lagi melakukan kampanye vaksinasi. Yang belum divaksin harus ke posko vaksinasi. Karena, kesehatan ada ditangan diri kita sendiri”, ungkap PM Taur.

Perlu diingat bahwa Pemerintah memutuskan pada 2 Februari untuk mengaktifkan SIJK,  karena sedikit peningkatan jumlah pasien yang terkonfirmasi covid-19 di Timor-Leste dan banyak kasus aktif di negara tetangga, khususnya di Timor Barat.

Timor-Leste saat ini melaporkan 19.833 kasus teridentifikasi Covid-19,   19.699 orang sembuh, tujuh kasus aktif   dan kasus kematian berjumlah 122.

Reporter : Isaura Lemos de Deus

Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!