DILI, 09 november 2021 (TATOLI)—Organisasi Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menghabiskan dana hingga $18 juta untuk 22 program prioritasnya pada 2021 di Timor-Leste (TL).
Perwakilan UNDP di Timor-Leste, Munkhtuya Altangerel mengatakan UNDP menghadapi tahun yang sangat menantang. Tetapi UNDP mencapai hasil yang sangat dramatis dan menarik pada 2021.
“UNDP secara umum fokus bekerja pada tiga program diversi yaitu pemerintahan yang memberikan peningkatan kapasitas untuk lembaga lokal dan internasional, otoritas kota, Kementerian Administrasi Negara dan juga dengan Parlemen Nasional,” kata Munkhtuya Altangerel kepada Tatoli, di kantor PBB Caicoli, selasa.
Ia menambahkan selain bekerja sama dengan pemerintah, UNDP juga bekerja pada perubahan iklim dan lingkungan. Program diversi lainnya adalah pemberdayaan pemuda dan ekonomi.
Ada 22 program yang secara dramatis UNDP capai output besar pada tahun 2021. Program-program tersebut terdiri dari, Climate Action (Banjir merespons), Sistem Kesehatan (Covid-19), Pemerintah digital, Kesetaraan Gender, Pembangunan ekonomi, Marine Eco System, Lab Akselerator dan Inovasi untuk Pemuda.
Programa selanjutnya, Bantuan Pemilu, Prasarana Pedesaan, Pembangunan Jalan Dili hingga Ainaro, Anti Korupsi, Energi dari Biomassa, Promosi Daur Ulang, Distribusi Pangan, Sorotan, Parlemen, Ketahanan Kosta, Desentralisasi, Kebijakan lingkungan, Pembangunan Oé- Cusse dan Sektor Keadilan.
Program-program tersebut menargetkan 12 kotamadya dan termasuk Daerah Administratif Khusus, Oé-Cusse Oé-Cusse Ambeno (RAEOA).
Di antara 22 program tersebut, ada beberapa program khusus seperti program aksi Iklim melalui proyek ” Hamutuk Serbi Komunidade ” telah memberikan manfaat tidak langsung untuk 68.000 orang di 42 kampung di Dili.
Ada juga 28.802 penerima manfaat dan 15.245 perempuan untuk program pemberdayaan pemuda bekerja pada proyek menerima makanan yang diproduksi secara lokal.
UNDP telah menghabiskan $18 juta untuk 22 program di tahun 2021. Namun program ini juga mendapat dukungan keuangan dari mitra yang terdiri dari Asian Development Bank (ADB), Uni Eropa, Kedutaan Besar Jepang, Republik Korea, GeF, KOICA, Pemerintah Timor-Leste dan lainnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz