DILI, 30 november 2021 (TATOLI)— Sebanyak 50 kelompok siswa dan mahasiswa dari 15 sekolah dasar dan satu perguruan tinggi berhasil memenangkan kompetisi sains yang digelar oleh Komisi Nasional Timor-Leste untuk UNESCO (KNTLU) dalam rangka perayaan Hari Sains Internasional untuk Perdamaian dan Pembangunan 2021.
Direktur KNTLU, Francisco Barreto mengatakan tema untuk tahun ini adalah Build Climate-Ready Community yang dipilih UNESCO agar dunia lebih berfokus menangani perubahan iklim yang makin memberpuruk dunia setiap hari.
KNTLU sendiri sudah merayakan hari Sains untuk yang kesembilan, sejak tahun 2013 hingga sekarang. Selama lima tahun terakhir dari 2016 hingga 2020 KNTLU merayakan Hari Sains Internasional dengan berkemah di Aileu, Railaco-Ermera, Venilale-Baucau, Same-Manufahi dan Dili.
Namun, dikatakan pada tahun ini tidak melakukan perkemahan karena situasi pandemi yang memberi dampak juga pada TL. Akan tetapi ada tiga kegiatan penting yang sudah dilakukan KNTLU.
Dijelaskan, kegiatan yang dilakukan adalah pertama menggelar pameran untuk kegiatan praktek sains dan matematika dari kelompok siswa (kelompok yang menang) yang sudah berpartisipasi dalam kompetisi menulis kegiatan praktek.
Kedua, melakukan seminar tentang sains pada siswa di Sekolah Menengah Atasa (SMA) dan Sekolah Dasar (SD) di Dili dan Casait Liquiça yang dibawakan oleh pemerintah, perguruan tinggi serta Organisasi nasional dan internasional.
Ketiga adalah memberikan penghargaan pada kelompok dan sekolah yang telah memenangkan kompetisi.
Dijelaskan dalam kompetisia tersebut, KNTLU telah menerima tulisan berjumlah 86 topik dari 72 kelompok di 15 sekolah dan 14 topik untuk satu perguruan tinggi.
“Angka ini lebih kecil dari tahun lalu karena pandemi yang berkepanjangan. Dari total 86 kelompok yang berpartisipasi, 50 kelompok yang memenangkan kompetisi ini,” kata Direktur KNTLU.
Kelompok yang telah memenangkan kompetisi berhak menerima hadiah dan peralatan praktek yang disponsor oleh Perusahaan Perminyakan Santos, Kedutaan Besar Jepang di Timor-Leste dan UNESCO Jakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 250 siswa di Dili dan dari Casait Liquiça. Sementara itu, kelompok dari kotamadya lain juga berpartisipasi dalam acara tersebut secaral online dengan Zoom Metting.
Setiap tahun KNTLU selalu merayakan World Science Day for Peace and Development atau Hari Sains Sedunia untuk Perdamaian dan Pembangunan pada 10 november. Tetapi, karena pandemi Covid-19 dan mengikuti kalender sekolah maka perayaan baru dilaksanakan pada 30 november 2021.
“Hari Sains Internasional telah ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 2001. Hari ini juga memberi kesempatan kepada publik untuk menunjukan bagaimana sains sangat berkaitan dengan hidup orang setiap harinya,” jelasnya.
Siswa dari Sekolah São Pedro Comoro, Egisia Jesuina Freitas Guterres yang ikut hadir dalam kompetisia tersebut mengatakan dirinya sangat berterimakasih karena KNTLU bisa mengelar kompetisi untuk menguji kembali kemampuan siswa di bidang sains dan matematik.
“Kami mencari topik yang bisa memberi dampak pada perubahan iklim dan tentunya sebuah bahan pembelajaran yang tidak hanya memberikan pengalam baru tetapi meningkatkan kemampuan kami untuk mencari solusi dalam mengerjakan sesuatu,” ungkap Egisia.
Berikut daftar 15 sekolah yang ikut berpartisipasi dala perayaan tersebut yaitu, EBC Laiku Lautem , EBC Raca Lautem, EBC Ladi Covalima, EBC Fatumeta Dili, ESGP Suai, ESGP Nino Koni Santana Lospalos, Eskola São Pedro Comoro Dili, ESG Annur Dili, ESGP 4 de Setembru Dili, Eskola Sekundaria São Jose Operario Dili, Eskola Sekundari São Paulo VI, ESGP Maliana, ESGP Liquica, ESGP 4 de Setembru Viqueque dan Universidade Nasional Timor Lorosa’e (UNTL).
Reporter : Cidalia Fatima
Editor : Armandina Moniz