iklan

EKONOMI, POLITIK, INTERNASIONAL, DILI, LSM, SOSIAL INKLUSIF

CARE International dan pemerintah TL peringati Hari Internasional PKTP

CARE International dan pemerintah TL peringati Hari Internasional PKTP

Foto google

DILI, 30 november 2021 (TATOLI)– CARE International dan  Pemerintah Timor-Leste (TL) bersama organisasi masyarakat sipil, dan kantor CARE di seluruh dunia memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan (PKTP), dan juga menandai hari Kampanye global perayaan  Hari 16 Aktivisme melawan Kekerasan Berbasis Gender terhadap perempuan dan anak perempuan.

Kampanye 16 hari adalah aksi kolektif global dan nasional oleh organisasi masyarakat sipil, aktor internasional, aktivis dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi untuk mengakhiri kekerasan berbasis gender.

Kekerasan berbasis gender tetap menjadi penghalang utama untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan gender di Timor-Leste (TL), dan acara hari ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan sikap   terhadap peran perempuan dalam masyarakat.

CARE International menegaskan data survei menunjukkan bahwa mayoritas orang percaya bahwa kekerasan berbasis gender dapat diterima sebagai bentuk disiplin dalam beberapa keadaan; misalnya, sekitar satu dari tiga perempaun percaya bahwa suami boleh memukul   jika dia tidak sengaja.

Mengingat survei juga menemukan bahwa sekitar satu  dari tiga perempaun di TL berusia 15-49 mengalami kekerasan fisik dalam 12 bulan terakhir, sayangnya keyakinan ini tercermin dalam praktik.

Karena itu, CARE International di TL mendukung kampanye aktivisme 16 hari dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang menarik termasuk kompetisi puisi nasional yang diluncurkan di halaman Facebook Lafaek, kompetisi memasak pria dan serangkaian acara tingkat komunitas di seluruh negeri selama masa kampanye.

Pada acara kompetisi memasak putra yang diadakan di kantor CARE di Bairo Pite pada 30 November 2021.

Sementara itu, Peter Goodfellow selaku Country Director, mengatakan,  acara tersebut dimaksudkan untuk melibatkan rekan-rekan dalam acara yang menyenangkan, dan ruang terbuka untuk diskusi tentang peran gender.

“Itu juga dimaksudkan untuk mendorong kita sebagai individu untuk merenungkan banyak cara bahwa kita masing-masing secara tidak sengaja mengabadikan peran yang tidak setara dalam kehidupan pribadi kita. Ini mungkin terkait dengan kegiatan rumah tangga seperti memasak atau bersih-bersih, atau mungkin di bidang lain seperti pengasuhan anak atau pengambilan keputusan keuangan,” kata Peter.

CARE berkomitmen untuk mendukung Pemerintah TL dan masyarakat sipil untuk memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan di pedesaan, daerah tertinggal memiliki peningkatan kesejahteraan dan suara yang berkelanjutan dan terukur, melalui fokus pada kesetaraan gender, keadilan sosial dan pencegahan berbasis gender kekerasan.

Dilain pihak, Gender Manager of Quality Program, Neliana Fatima De Sousa mengatakan, berdasarkan data tahun 2019 menunjukkan Dili adalah angka tertinggi kekerasan berbasis gender yang tercatat lagi pada perempuan dan anak perempuan sebanyak 334 kasus.

Kasus-kasus tersebut terdiri dari 110 kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terdaftar dalam Unit Kebijakan Rentan Nasional (NVPU). Jumlah yang disusun pada tahun 2020 menunjukkan 54 kasus kekerasan dalam rumah tangga dan delapan kasus pelecehan seksual. Data dikumpulkan di Dili dan 12 kotamadya lainnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!