DILI, 11 oktober 2021 (TATOLI)— Inspektur Umum dari Kementerian Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (MESSK), Higino Alves, MPA mengatakan kementeriannya mengalokasikan dana sebesar $413.005 kepada Instituto Superior Cristal (ISC), namun dana untuk pembayaran subsidi uang kuliah $279.07 yang baru digunakan pada 1.922 mahasiswa.
Higino Alves mengatakan bahwa anggaran yang dialokasikan pada ISC berjumlah $413.005 dengan total mahasiswa 2.940. Tetapi, karena adanya hambatan, sehingga 1.018 mahasiswa tidak menerima subsidi dan sisa anggaran senilai $133.935 akan dikembalikan pada kas negara. Total anggaran yang digunakan sebanyak $279.07.
“Pemantaun dilakukan bulan lalu. Sekarang menunggu laporan pembayaran. Menurut Keputusan Kementerian, 90 hari untuk proses pembayaran, dan 15 hari harus memberikan laporan pada MESSK. Sehingga hari terakhir pemberian laporan pada 10 november 2021, sesuai dengan Keputusan Kementerian. Jadi, 18 perguruan tinggi di Timor- Leste harus memberikan laporannya,” katanya.
Dikatakan, ISC telah memenuhi proses pembayaran sesuai dengan Keputusan Kementerian dengan memberikan laporannya, dan kemarin pihak MESSK telah menganalisis, dan melakukan verifikasi di ISC,” kata Higino pada wartawan di Kampus ISC, Balide Dili, kamis ini.
Menurutnya, tim pemantaun yang melakukan verifikasi, memastikan data yang diberikan ICS benar-benar sesuai dengan laporan yang diberikan pada MESSK, dan anggaran sesuai dengan yang dialokasikan pada perguruan tinggi.
“Dari 18 perguruan tinggi di TL, 16 perguruan tinggi sudah memberikan laporannya pada MESSK, sisa dua perguruan tinggi belum memberikan laporannya, yakni Universidade da Paz (UNPAZ) dan Instituto Profesional de Canossa (IPDC). Kedua perguruan tinggi tersebut akan memberikan laporannya pada senin mendatang. Karena, data terakhir untuk memberikan laporan pada 10 november 2021,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor ISC Bidang Ekonomi, Jacinto Oliveira Junior mengatakan sesuai laporan yang sudah diberikan pada MESSK, sisa anggaran sebesar $133.935 akan dikembalikan pada kas negara sesuai dengan ketentuan hukum yang sudah ditetapkan.
“Menurut saya, subsidi tersebut merupakan hak mahasiswa. Tetapi, jika mereka tidak ingin mengambilnya karena adanya beberapa hambatan atau karena mereka masih mampu, sehingga sisa anggaran akan dikembalikan pada kas negara,” katanya.
Dikatakan, dari 18 perguruan tinggi di TL, 16 diantaranya sudah memberikan laporan kepada MESSK. Dua lainnya masih dalam proses verifikasi data laporan, yaitu UNPAZ dan IPDC.
Disebutkan bahwa anggaran untuk pembayaran pada 14.669 mahasiswa senilai $1.506.331 dari total anggaran yang dialokasikan sebesar $5.6 juta.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz