DILI, 08 november 2021 (TATOLI)—Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (WFP) bekerja sama dengan Pemerintah China melalui Kedutaan Besar China di Timor-Leste (TL) menyerahkan beberapa peralatan sekolah dan peralatan pencegahan Covid-19, juga mendirikan dapur di Sekolah EBC Manleuana, Dili.
Otoritas WFP di TL, Anastacio Soriano mengatakan dukungan peralatan sekolah pada EBC seperti, tujuh komputer dari 25 komputer, 2.042 tas sekolah dan juga masker untuk pencegahan Covid-19. Selain itu, dirikan dapur sekolah. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan dalam proses pembelajaran dan juga proses implementasi makan siang di sekolah (Merenda Escolar), dengan total anggaran hampir $50.000.
“Dukungan yang diberikan melalui Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MEJD) pada EBC bersumber dari bantuan Pemerintah China, seperti, tujuh komputer pada EBC dari 25 komputer. Komputer tersebut akan dibagikan pada lima sekolah, delapan di sekolah Metinaro, dan sisanya untuk sekolah Darlau, Lebutun dan Lelaus. Sementara itu, untuk pendistribusian tas sekolah sesuai dengan jumlah siswa, termasuk masker. Namun, masker tersebut bisa dicuci dan menggunakanya kembali,” kata Anastacio Soriano pada wartawan usai acara penyerahan peralatan sekolah dan Covid-19 di EBC Manleuna Dili, senin ini.
Sementara itu, Perwakilan WFP di TL, Degeng Liu mengatakan selama dampak Covid-19, terdapat 161 negara di dunia dengan 330 juta siswa, dan 24 juta diantaranya tidak ingin melanjutkan sekolah sehingga menjadi tantangan bagi dunia. Dalam krisis pendidikan kebanyakan perempuan menjadi korban dengan alasan menikah di usia muda.
“ Kami sangat bersyukur, kerjasama Pemerintah TL dalam UN food Summit System, di New York pada 24 september, dengan menandatangani school mils coalition yang bertujuan meningkatkan program “merenda escolar” untuk mendukung para siswa mendapatkan masa depan yang cerah,” kata Degeng Liu.
Degeng Liu menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah China atas dukungan air bersih di sekolah guna memfasilitasi siswa dalam kebersihan, dan juga beberapa partner seperti KOICA, Australia, Jepang, melalui school healty nutrition program.
Dilain pihak, WFP juga meminta kepada Pemerintah TL melalui MEJD, untuk menambah uang “merenda escolar” dari 0,25 cen menjadi 0.50 cen karena dapat mendukung proses pembelajaran siswa dan asupan gizi.
Sementara itu, Menteri MEJD, Armindo Maia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah China dan WFP juga partner lainnya yang selama ini bekerja sama dengan pemerintah TL mendukung pada sektor pendidikan. Ia juga memuji konstruksi dapur sekolah dengan kualitas yang baik.
“Merenda eskolar” sangat penting karena di TL banyak siswa yang tinggal jauh dari sekolah dan membutuhkan tenaga dan waktu untuk sampai ke sekolah, sehingga dengan dukungan tersebut, siswa bisa mendapatkan asupan gizi yang baik, makan di sekolah, dan tidak harus bolak-balik ke rumah. Meski ini tidak mencapai 100 %, namun dapat membantu siswa di sekolah,” katanya.
Menurutnya, program “merenda escolar” sesuai dengan hukum dekret nomor 6/2016 melalui administrasi Negara yang di implementasi oleh kotamadya, sehingga jika mengambil keputusan dalam penambahan uang “merenda escolar” hanya Kementerian Administrasi Negara yang mempunyai wewenang.
Selain itu, Duta Besar (Dubes) China di TL, Xiao Jianguo mengutarakan bahwa sebelumnya Pemerintah China mendukung anggaran senilai $1 juta pada pemerintah TL melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan juga WFP untuk mendukung ibu hamil, menyusui dan juga anak-anak kurang gisi.
“Untuk program ini, dana yang dialokasi Pemerintah China melalui WFP senilai $950 ribu, untuk mendukung lima sekolah di TL, seperti mendirikan dapur sekolah, memberikan masker, tas, hand sanitizer, dan lainnya,” tuturnya.
Ditambahkan, kedutaan China, tetap berusaha dan bekerja sama dengan pemerintah pusat di China, untuk mencari dana dan bantuan guna mendukung para siswa di TL.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz