DILI, 25 oktober 2021 (TATOLI)—Pemerintah Korea, melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA) menyerahkan 90.000 buku pelajaran sains dan matematika pada Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MEJD) untuk dibagikan pada siswa siklus ketiga.
Menteri Pendidikan Pemuda dan Olahhraga, Armindo Maia mengatakan selama ini minat belajar siswa pada sains dan matematika sangat berkurang, sehingga dengan dukungan dari para donator, bisa berkontribusi pada sektor pendidikan Timor-Leste (TL).
“Buku-buku ini merupakan dukungan terbesar dari Pemerintah Korea melalui KOICA dan juga mitra Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO). Perlu diketahui buku merupakan prioritas utama, dan sampai sekarang MEJD belum bisa memproduksi buku secara gratis pada siswa. Untuk itu, dengan bantuan ini setiap siswa mempunyai buku sendiri agar dapat belajar di rumah,” kata Menteri Armindo kepada wartawan di Kantor MEJD, Villa-Verde, Dili, senin ini.
Dia menjelaskan, proyek dengan tema satu buku untuk satu siswa, sangat penting dan berguna agar mereka dapat belajar di sekolah maupun di rumah. Karena, selama pandemi Covid-19, MEJD menerapkan beberapa progam online agar siswa dapat belajar. Namun, berhubungan dengan masalah listrik dan internet yang tidak memadai, menyebabkan banyak siswa tidak dapat mengaksesnya.
“Atas nama Pemerintah TL, saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Korea beserta dengan para partner, yang telah mendukung di sektor pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Korea di TL, Kim Jeong Ho mengatakan, proyek dukungan tersebut diberikan melalui KOICA dan di laksanakan UNESCO. Dukungan ini bukan yang pertama kali, namun sebelumnya pada 2014 hingga 2018, dan dilanjutkan pada 2021 hingga 2022. Itu dilakukan agar membantu proses belajar para siswa khususnya pada program belajar sistem online.
“Total dana tersebut senilai $2.4 juta. Dengan perubahan global yang terjadi, khususnya pada pandemi Covid-19, memaksa kita untuk lakukan perubahan pada sistem pendidikan. Sehingga dengan komitmen, kami mendukung TL di sektor pendidikan dan bekerja sama dengan UNESCO dan MEJD,” kata Dubes.
Menurutnya, KOICA juga mendukung dalam mendigitalkan kearsipan sejarah di Chega, agar siswa juga dapat mengakses melalui sistem online.
Selain itu, melalui rapat virtual, Direktur UNESCO di Jakarta, Mohamed Djelid dan perwakilan UNESCO di TL memberikan selamat dan apresiasi pada MEJD, KOICA, dan beberapa partner yang berkaitan dengan proyek tersebut, yang mengsupport UNESCO dalam pelaksanaan program ‘satu buku untuk satu siswa’.
“Semua partner di bidang pendidikan harus bekerja sama agar menjamin keberlanjutan pembelajaran di TL. Pandemi Covid-19 akan menjadi masalah bagi pendidikan, dengan memberi dampak pada sekolah harus ditutup, sehingga berdampak pada kualitas pendidikan. Karena itu, UNESCO akan terus mendukung Pemrintah TL agar proses pembelajaran tidak akan berhenti,” kata Mohamed.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz