DILI, 14 oktober 2021 (TATOLI)– Direktur Sekretariat Teknik Administrasi Pemilihan (STAE), Acilino Manuel Branco, mengatakan proses pendaftaran pemilih yang dilakukan di luar negeri hingga 13 oktober 2021 telah mendaftar 367 pemilih akan berpartisipasi dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada 2022.
Direktur STAE, Acilino Manuel Branco menjelaskan pemerintah memutuskan proses pendaftaran pemilih dan aktualisasi data di luar negeri pada empat negara yaitu, Australia, Inggris, Portugal dan Korea Selatan (Korsel).
Berita terkait : Tim pendaftar pemilih untuk Pilpres 2022 berangkat ke luar negeri
Tim yang berangkat ke empat negara itu terdiri dari perwakilan dari STAE, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kementerian Kehakiman dengan dibantu tim Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK). Tim tersebut terdiri dari delapan orang, dimana satu negara diwakili dua orang.
“Dari keempat negara kami kirim dua orang, namun hanya Australia yang belum melakukan perndaftaran pemilih, karena sedang dalam kondisi lockdown. Tetapi untuk tiga negara lain, telah berhasil mendata 367 pemilih. Maioritas dari mereka adalah pekerja,” kata Acilino melalui konferensi pers di Gedung Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Pantai Kelapa, Dili, kamis ini.
Berita terkait : Persiapan Pilpres, STAE dan KPU gelar pertemuan
Disebutkan, 367 pemilih yang terdaftar terdiri dari 351 pemilih lama yang memperbarui kartu pemilih dan 16 orang adalah pemilih baru. Data pemilih menurut negara terdiri dari Portugal (20), Ingrris (55) dan Korsel (292).
Ia menyebutkan, tim yang disiapkan untuk Australia saat ini masih berada di Timor-Leste (TL) dan akan berangkat setelah negara tersebut mencabut keputusan lockdown.
Dia menjelaskan, layanan pendaftaran pemilih dan aktualisasi data berakhir pada 14 januari 2022 dan demi menjamin partisipasi warga negara di luar negeri, tim akan dikerahkan ke kota-kota di negara bersangkutan.
Ia menambahkan, di Australia akan dilakukan pendaftaran pemilih di Darwin, Sidney dan Melbourne. Sementara itu, Korsel selain di Seoul akan ada juga pendaftaran pemilih di Gwangju. Sedangkan, di Portugal akan ada di Lisbon dan Porto. Sementara, untuk Inggris dilakukan pendaftaran pemilih di London, Oxford dan Peterborough.
Sementara itu, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler MNEK, José António Amorim Dias menjelaskan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kedutaan Besar di negara bersangkutan agar memfasilitasi tempat untuk tim yang melakukan pendaftaran.
” MNEK selalu berkoordinasi dengan Kedubes di negara bersangkutan dan hingga sekarang proses pendaftaran pemilih berjalan dengan baik. Warga Negara TL (WNTL) yang di luar negeri bisa bekerjasama dengan baik, meski di Ingris mendapatkan beberapa keluhan karena tempat yang digunakan tidak mampu menampung WNTL yang datang untuk mendaftar,” jelasnya.
Dia meminta kepada setiap WNTL yang ada di sana untuk bekerjasama dengan tim pendaftar, agar semuanya bisa berjalan dengan baik.
Reporter : Cidalia Fàtima
Editor : Armandina Moniz