DILI, 07 oktober 2021 (TATOLI) – Duta Besar Republik Demokratik Arab Saharawi untuk Timor-Leste (TL), Boibait Malainin Boibuat, bertemu dengan tim dari kantor berita negara, Tatoli, IP untuk membahas kerjasama kelembagaan, khususnya yang berkaitan dengan berita dan artikel.
“Suatu kehormatan bagi saya untuk mengunjungi kantor berita TL, Tatoli, IP. Karena, saya dapat mengenal pekerjaan kalian dan berbagi beberapa pertanyaan tentang kebijakan penentuan nasib sendiri rakyat kita, yang serupa dengan kebijakan rakyat TL,” ungkap Boibait Malainin Boibuat, di Tatoli, Farol, Dili, kamis.
Dalam pertemuan, diplomat tersebut meminta Tatoli untuk menerbitkan artikel tentang pendudukan Maroko di Sahara Barat sejak 1976.
Menurut Boibait Malainin Boibuat, meskipun rakyat Saharawi ingin menggunakan referendum menentukan kemerdekaan penuh mereka, tetapi perjuangan mereka selalu dihalangi Maroko.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Direktorat Jurnalistik dan Media Tatoli, IP, Xisto Freitas da Piedade, mengatakan perjuangan Republik Demokratik Arab Saharawi untuk kemerdekaannya adalah masalah kepentingan global.
“Informasi tentang kemerdekaan penduduk Saharawi adalah hal yang bisa dikategorikan dalam berita internasional. Tatoli akan membahas masalah ini dalam konteks pembuatan berita dan bukan politik”, tegasnya.
Xisto Freitas juga menjamin ketersediaan lembaga untuk menyebarluaskan informasi tentang negara tersebut dan menjadi mitra tetap Kedutaan Besar Republik Demokratik Arab Saharawi di TL.
Dilain pihak, Editor Eksekutif Tatoli, IP, Rita Almeida, mengatakan agensi bersedia meliput informasi tentang kegiatan kedutaan, terutama yang berkaitan dengan hak untuk menentukan nasib sendiri sepenuhnya.
“Sebagai kantor berita negara, pintu kami selalu terbuka. Kami siap meliput kegiatan Anda dan siap menyiarkannya ke masyarakat luas, khususnya masyarakat TL”, ujarnya.
Duta Besar Republik Demokratik Arab Saharawi untuk TL, Boibait Malainin Boibuat mengunjungi Kantor Berita Tatoli, IP dengan melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Dewan Direktorat Jurnalistik dan Media Tatoli, IP, Xisto Freitas da Piedade didampingi Editor Eksekutif Tatoli, IP, Rita Almeida, Koordinator Liputan, Rafael Ximenes de Assis Belo, dan Sekretaris Redaksi Tatoli, Agapito dos Santos.
Sebelumnya, Presiden Republik Demokratik Timor-Leste, Francisco Guterres Lú Olo, dalam pesannya yang ditujukan kepada Sidang ke-75 Majelis Umum PBB, menyatakan keprihatinan tentang penentuan nasib sendiri rakyat Saharawi dan menganggap bahwa misi Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan sedikit kemajuan yang memuaskan.
Oleh karena itu, Kepala Negara meminta PBB untuk segera menunjuk Utusan Khusus Sekjen PBB untuk negara tersebut guna mempercepat perundingan, menemukan solusi yang menjamin rakyat dalam pelaksanaan hak untuk menentukan nasib sendiri, sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Resolusi lain yang relevan.
Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama, Adaljiza Magno mengatakan, meskipun TL belum menandatangani kesepakatan apapun dengan Republik Arab Saharawi, pihaknya terus mendukung kemerdekaan sepenuhnya.
Republik Demokratik Arab Saharawi adalah bekas jajahan Spanyol, yang pada 28 Februari 1976 memproklamirkan kemerdekaannya. Namun, sekitar 80% wilayahnya saat ini dikuasai Maroko.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz