DILI, 01 oktober 2021 (TATOLI)– Catholic Relief Services (CRS) telah berada di Timor-Leste (TL) selama lebih dari 40 tahun dan sudah melayani masyarakat di lima sektor berbeda melalui kerjasama dengan gereja.
Country Manager CRS, Yane Tamonob Pinto menjelaskan kelima sektor tersebut terdiri dari sektor pertanian, tanggap darurat dan pemulihan, kesehatan, nutrisi serta pembangunan perdamaian.
“CRS adalah organisasi katolik yang eksistensinya di TL sudah lebih dari 40 tahun bekerjasama dengan gereja untuk memperluas informasi di berbagai bidang dan mengembangkan sektor kesehatan, nutrisi dan pertanian. Pada situasi pandemi saat ini memberi dampak namun kami tetap melakukan layanan dengan mengikuti protokol kesehatan untuk menjaga semua orang dari penularan Covid-19,” jelas Yane kepada Tatoli di Tower, Fatuhada, kamis.
Disebutkan, CRS telah melayani 36.007 masyarakat TL di beberapa bidang untuk meningkatkan kesehatan, ketahanan pangan, peningkatan pendapatan dan pembangunan perdamaian yang berkelanjutan.
Eksistensi CRS dimulai dari tahun 1979 hingga 1986 selama pendudukan Indonesia. CRS di TL adalah sub-kantor CRS Indonesia, yang melaksanakan program darurat dan makanan.
Setelah referendum 1999, CRS berkoordinasi dengan mitra gereja untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang terkena dampak kekerasan milisi pro-Indonesia.
CRS di TL menjadi program negara independen pada juni 2000 untuk merespon lebih baik kehancuran TL dan bekerja secara langsung dengan mitra dan penerima manfaat. Saat ini, CRS memiliki dua kantor di TL, kantor utama di Dili dan sebuah sub-kantor di Baucau.
TL memiliki salah satu tingkat gizi terburuk di dunia. Sehingga, CRS bekerja dengan kelompok ibu untuk menunjukkan kepada mereka pentingnya pola makan yang baik, bagaimana menyiapkan makanan bergizi dan bagaimana mereka dapat menanam makanan bergizi mereka sendiri secara lokal.
Berdasarkan pengalamannya dalam pembangunan perdamaian masyarakat, CRS membantu mencegah kekerasan dalam rumah tangga, mempromosikan metode komunikasi tanpa kekerasan dan memastikan bahwa semua perempuan merasa aman di rumah mereka.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz