iklan

POLITIK, KESEHATAN, SOSIAL INKLUSIF

Kemenkes telah daftar 80% keluarga pada KKE 

Kemenkes telah daftar 80% keluarga pada KKE 

Foto google

DILI, 29 september 2021 (TATOLI)—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktur Nasional Kesehatan Keluarga, Vitor Soraes Martins mengatakan pihaknya telah mendaftarkan 278,948 (80%) keluarga di tingkat nasional dari tahun 2015 hingga saat ini pada Kesehatan Keluarga Eletronik (KKE).

“Hari ini  kita bersama direktur kesehatan di semua kotamadya lakukan evaluasi untuk membahas kemajuan dari kegiatan pendaftaran keluarga di tingkat nasional hingga saat ini pada KKE. Dalam presentasi tersebut, 75% mayoritas semua kotamadya telah terdaftar. Belum ada yang mencapai 100%,” kata Direktur Nasional Kesehatan Keluarga, Vitor Soraes Martins kepada wartawan di Delta Nova, Dili, rabu ini.

Menurut dia, pendaftaran KKE dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengobatan kesehatan pada masyarakat khusunya di daerah terpencil di semua wilayah Timor-Leste (TL).

Ia menambahkan,  dari jumlah keluarga tersebut, ada 12.571.16 anggota keluarga, namun  ada juga hambatan yang dialami petugas kesehatan dalam melaksanakan pendaftaran di lapangan.

“Hambatan yang  dihadapi petugas yaitu kurangnya peralatan dalam mendaftar elektronik, seperti laptop, dan pulsa pada petugas kesehatan yang menjalankan aktivitas, untuk bisa mengaktifkan data internet,” kata Vitor.

Dia mengatakan, meskipun petugas mengalami banyak hambatan, namun petugas medis tetap melakukan aktivitas di lapangan dan terus berupaya agar semuanya bisa didaftarkan.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Kotamadya Viqueque, Francisco de Carvalho menjelaskan  di Kotamadya Viqueque ada sekitar 10.000 lebih keluarga yang telah didaftarkan dari tahun 2015 hingga tahun ini.

“Tantangan yang dihadapi petugas kesehatan di kotamadya Viqueque adalah  kondisi geografi  yang cukup luas dan   cuaca,  yang menyulitkan petugas kesehatan dalam melaksanakan tugasnya di lapangan,” kata Francisco.

Menurutnya, di Kotamadya Viqueque terdapat 36 desa, sehingga otoritas kesehatan mendirikan 43 posko kesehatan di semua tempat terpencil, termasuk lima pusat kesehatan, empat rumah sakit bersalin dan satu tempat pelatihan. Itu dilakukan dengan harapan penduduk setempat dapat melakukan pengobatan dan perawatan.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!