iklan

EKONOMI, POLITIK, INTERNASIONAL

Jepang beri $3 juta pada WFP dukung ketahanan pangan di TL

Jepang beri $3 juta pada WFP dukung ketahanan pangan di TL

Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Masami Kinefuchi. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 22 september 2021 (TATOLI)—Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besar di Timor-Leste (TL) memberikan dana sebesar $3 juta pada Program Pangan Dunia (World Food Program – WFP) untuk mendukung ketahanan pangan darurat di Timor-Leste (TL).

Dukungan keuangan ketahanan pangan dari Jepang tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan WFP di Hotel Timor, Dili, selasa. Bantuan keuangan itu untuk menyediakan pasokan makanan darurat dan dukungan kepada keluarga rentan yang terkena dampak pandemi Covid-19 dan bencana alam  pada 4 april lalu.

Duta Besar Jepang untuk TL, Masami Kinefuchi mengatakan, rakyat adalah sumber daya terpenting bagi pembangunan suatu negara, dan ketahanan pangan harus dijamin agar rakyat dapat hidup sehat dan aman.

“Kami berharap bantuan melalui WFP ini akan memperbaiki kondisi gizi masyarakat yang rentan dan menyelamatkan banyak nyawa. Saya pun berharap bantuan baru ini akan berkontribusi pada kebijakan dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Dubes Jepang, Masami.

Disebutkan, dari total bantuan keuangan $3 juta, sekitar $2,5 juta akan digunakan untuk memberikan dukungan keamanan pangan darurat kepada pemerintah melalui SEPS dan Kementerian Solidaritas Sosial dan Inklusif Sosial (MSSI). Sementara sisa anggaran $0,5 juta akan digunakan untuk koordinasi, perencanaan distribusi, dan penguatan kapasitas rantai pasokan melalui argumentasi dan dukungan kebijakan.

Proyek yang ditandatangani ditargetkan untuk menyediakan beras, kacang-kacangan dan minyak untuk 40.000 orang  yang terkena dampak krisis di negara ini selama satu setengah tahun.

“Hal ini juga bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas pemerintah dalam pembuatan kebijakan pasokan pangan, dan perencanaan distribusi pangan serta perbaikan rantai pasokan,” ungkapnya.

Ia menyetujui pemerintah TL mengambil langkah serius dalam menghadapi agenda melalui kebijakan seperti “Rencana Aksi Nasional Konsolidasi dan Ketahanan Pangan”, dan “Rencana Aksi Tanpa Kelaparan”. Menurutnya, ketahanan pangan adalah agenda global. Mengamankan makanan yang cukup untuk semua orang dan menghilangkan gizi buruk adalah tanggung jawab mendasar dari setiap pemerintah.

Dia menambahkan, WFP telah lama menjadi mitra penting bagi Jepang. Sebelumnya Kedubes bermitra dengan WFP lima kali untuk memberikan bantuan makanan ke TL dengan total $7,6 juta, dan bersama dengan komitmen baru ini. Total bantuan makanan Jepang melalui WFP akan berjumlah $10,6 juta.

Sementara itu, Perwakilan WFP di Timor-Leste, Dageng Liu mengatakan, kontribusi ini datang pada saat yang genting, karena pandemi Covid-19 dan bencana alam yang terjadi telah memperburuk kesenjangan yang ada dalam ketahanan pangan dan gizi.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Jepang atas komitmennya yang berkelanjutan mendukung rakyat Timor-Leste selama krisis Covid-19,” kata  Dageng Liu dalam pidatonya.

Nia mengatakan, kontribusi dari Pemerintah Jepang   berperan penting dalam mendukung pemerintah untuk memenuhi persyaratan keamanan pangan darurat dan membangun kapasitas perencanaan jangka panjang serta mengambil pendekatan lebih peka terhadap gizi.

Selain pandemi dan banjir, TL telah mengalami campuran kerawanan pangan dan kekurangan gizi, terutama di kalangan perempuan dan anak-anak. Faktanya, pada anak di bawah 5 tahun, 47% mengalami stunting, dan 32% kurus. Begitu juga Anemia – indikator proksi untuk kekurangan mikronutrien  lazim terjadi pada dua dari setiap tiga anak di bawah lima tahun, dan empat dari setiap sepuluh wanita berusia antara 15-49 tahun.

Meskipun tingkat kemiskinan telah menurun, studi Fill the Nutrient Gap baru-baru ini menunjukkan bahwa antara 63%-85% rumah tangga TL tidak mampu membeli makanan bergizi yang memenuhi kebutuhan energi, protein, dan 13 zat gizi mikro.

“Dukungan besar dari rakyat Jepang kepada TL melalui sistem PBB telah menunjukkan bahwa melalui kerjasama, solidaritas dan kemitraan kita dapat bertindak bersama untuk mengatasi pandemi dan transformasi sistem pangan,” ujar perwakilan WFP di TL.

Dilain pihak, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (MKAE), Joaquim Amaral berterima kasih atas kedua mitra WFP dan Pemerintah Jepang yang terus memberikan bantuan atas situasi yang dihadapi  TL.

“TL telah mengalami banyak kendala sejauh ini. Selain pandemi selama dua tahun adapun bencana alam. Kita bert erimakasih pada pemerintah Jepang mendukung WFP yang membantu untuk menjaga ketahanan pangan di TL,” tutupnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!