DILI, 31 agustus 2021 (TATOLI) – Pemerintah melalui Dewan Nasional keamanan makanan dan nutrisi di Timor Leste (KONSSANTIL), selasa ini, mempresentasikan dan memutakhirkan pencapaian pada Organissai Kesehatan Dunia (WHO) tentang pencapaian di bidang ketahanan pangan dan gizi.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan TL dalam menghadiri UN Food Systems Summit (UNFSS) yang akan dilaksanakan pada September di New York, Amerika Serikat.
“Pada tahun 2010 semua Menteri menandatangani Deklarasi Komoro untuk mengakhiri kelaparan dan kekurangan gizi, kemudian disusul dengan pembentukan KONSSANTIL pada tahun 2012 dan mendirikan rencana menghilangkan kelaparan di tahun 2014,” kata Ketua KONSSANTIL, Filipe da Costa melalui siaran pers yang diakses Tatoli selasa ini.
Menurut dia, masih ada 36% rumah tangga yang mengalami kekurangan pangan dan 47% balita terhambat pertumbuhannya, ditambah dengan adanya Covid- 19 dan banjir yang terjadi pada april lalu mengakibatkan banyak yang kekurangan pangan.
“Timor-Leste bergabung dengan Gerakan SUN sebagai anggota ke-62 tahun lalu. Ini telah menjadi tonggak penting yang memungkinkan kami untuk mengadvokasi peningkatan investasi dalam program-program yang dapat meningkatkan gizi dan ketahanan pangan,”ujarnya.
Filipe menekankan bahwa pemerintah telah meningkatkan alokasi anggaran untuk program pembangunan sosial dan membuat Rencana Aksi Nasional Konsolidasi Ketahanan Pangan dan Gizi, yang dapat membantu pemerintah dan mitra untuk mengkonsolidasikan sumber daya dan upaya yang hanya fokus pada prioritas utama dengan tujuan mencapai target.
“Untuk memastikan integrasi gizi dalam cakupan kesehatan universal (UHC), kami dapat memberikan layanan kesehatan gratis di 442 desa, ditambah sosialisasi ke daerah terpencil melalui Sistem Kesehatan Terpadu di Tingkat Masyarakat (SISCA) dengan menjangkau tingkat rumah tangga melalui Kesehatan Keluarga. Ada juga Kelompok Pendukung Ibu di setiap desa. Melalui program-program ini kami dapat mempromosikan ASI eksklusif, makanan pendamping ASI, suplemen mikronutrien, kontrasepsi, dan promosi kebersihan kepada semua komunitas,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan, transportasi dan penyimpanan, pengolahan dan pemasaran, serta pemanfaatan.
“Tahun ini pemerintah ikut UN Food System Summit. Kami telah melakukan dialog nasional pada juli dan melakukan 2 dari 3 dialog sub-nasional yang direncanakan. Saya senang melaporkan bahwa peserta datang dari semua tingkatan, masyarakat sipil, sektor swasta, kelompok tani, kelompok perempuan, tokoh masyarakat, tujuh kementerian pemerintah, dan mitra pembangunan, dan mereka sangat antusias dan sangat terlibat selama pertemuan ini. Pertemuan ini memberikan kesempatan besar bagi masyarakat untuk menyuarakan keprihatinan mereka dan menawarkan wawasan mereka terutama selama krisis Covid-19 dan selama persiapan anggaran untuk tahun depan,” tegasnya.
Ia mengutarakan untuk meningkatkan nutrisi di TL, baru-baru ini, Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, menandatangani Koalisi Makanan Sekolah, dan meluncurkan penghargaan nutrisi perdana menteri: “Ini telah memperbarui komitmen Pemerintah untuk meningkatkan dan memobilisasi lebih banyak sumber daya untuk nutrisi.
“Pemerintah melakukan segala upaya untuk memastikan keluarga memiliki ketahanan gizi selama Krisis Covid-19 dan peristiwa iklim ekstrem. Kami merevisi kebijakan agar lebih peka terhadap nutrisi, kami menerapkan keranjang pangan universal melalui Program Sesta Basika, dan subsidi tunai kepada rumah tangga sebagai bagian dari paket stimulus dan pemulihan ekonomi kami dan untuk memastikan nutrisi terjamin selama masa krisis,” tambah Costa.
Filipe sangat berterima kasih kepada Perwakilan Negara WHO, semua tim negara PBB, dan beberapa mitra yang terus mendukung TL untuk mencapai komunitas yang aman nutrisi dan pangan.
Reporter : Mirandolina Barros
Editor : Armandina Moniz