DILI, 14 agustus 2021 (TATOLI)— Duta Besar Timor-Leste (TL) untuk Vietnam, Maria Olandina Isabel Caeiro Alves mengatakan situasi pandemi yang masih berlangsung saat ini akan menjadi tantangan sendiri dalam melakukan diplomasi ekonomi.
“Soal hubungan diplomatik antar negara-negara berdaulat sudah tertera pada Konvensi Wina. Kita ada banyak rencana dan janji, namun karena pandemi Covid-19, banyak hal tidak bisa kita lakukan,” kata Maria kepada Tatoli usai dilantik Presiden Republik, Francisco Guterres Lu olo menjadi Dubes TL untuk Vietnam di Istana Kepresidenan Republik Aitarak laran, Dili, jumat.
Ia menambahkan, untuk melanjutkan misi diplomasi dubes sebelumnya, satu hal yang harus diperhatikan adalah melanjutkan kerjasama yang sudah terjalin selama ini dan mecari peluang baru yang bisa dimanfaatkan TL.
Menurutnya Vietnam adalah negara yang memproduksi banyak hal mulai dari beras dan produk-produk lainnya. Vietnam adalah negara pengimpor beras ke TL. Salah satunya beras dimana TL.
Selain itu, dia mengatakan Vietnam berkontribusi dalam pembangunan TL di bidang telekomunikasi yaitu Telemor.
“Satu hal yang akan saya lakukan adalah melakukan perjanjian dengan Vietnam di bidang transportasi udara. Kita akan mengundang investor mereka untuk membantu di bidang penerbangan. Karena salah satu perusahaan terbesarnya ada di TL yaitu Telemor,” ucapnya.
Mengenai jabatan barunya, Maria Olandina tidak ingin berkomentar banyak, karena menurutnya ini bukan satu hal yang istimewa untuk dibanggakan. Namun adalah tanggungjawab yang harus diterima demi melayani negara.
“Jika kita menerima sebuah jabatan, bagi saya ini bukan suatu kebanggaan namun adalah sebuah tanggung jawab yang diberikan negara kepada saya untuk melakukan sesuatu untuk negara. Saya sebagai warga negara akan lakukan dan jalankan kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Dia juga minta agar pemerintah pun harus bisa pro-aktif dalam memanfaatkan peluang yang diberikan pemerintah Vietnam selama ini yaitu program beasiswa.
Sebelumnya, Presiden Republik, Francisco Guterres Lú Olo mengatakan Dubes TL untuk Vietnam, Maria Olandina Caero memiliki pengalaman panjang dan beragam dalam menjalankan fungsi Administrasi Publik. Dia memainkan peran penting dalam bidang rekonsiliasi dan sangat paham pada tantangan yang dihadapi TL.
Menurut kepala negara, pengalaman sebagai Dubes Malaysia untuk TL dan berbagai macam tantangan yang sudah dilalui menjadi bekal Maria untuk menjalan misi baru di Vietnam. “Saya yakin bahwa pengalaman profesional Anda, yang sudah Anda miliki, ditambahkan kualitas pribadi dan kemurahan hati Anda, jika digabungkan, akan menghasilkan kerja diplomatik yang baik demi negara kita di Republik Sosialis Vietnam,” ucap Lú Olo.
Maria Olandina Isabel Caeiro Alves, lahir 20 Maret 1956 di Ermera. Dia adalah seorang diplomat TL, pengusaha, pegawai negeri dan aktivis hak-hak perempuan. Maria Olandina adalah salah satu pendiri organisasi Perempuan Menentang Kekerasan (ETWAVE – East Timorese Women Against Violence organization).
Pada tahun 2002, ia menjadi bendahara Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) dan anggota Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor Lorosa’e (CAVR), yang menyelidiki kejahatan pendudukan Indonesia. Di tahun yang sama ia juga mendirikan Yayasan Perdamaian dan Demokrasi dan duduk menjadi anggota dewan.
Sejak 2003, Maria menjadi Ketua Rede Feto, jaringan perempuan nasional dan salah satu pendiri Academia de Café de Timor-Leste. Pada 14 agustus 2009 bekerja di Komisi untuk Pegawai Negeri Sipil (KFP). Dari 2011 hingga 2015 sebagai konsul jenderal pertama TL di Denpasar, Bali, Indonesia. Dari 29 Mei 2015 hingga 2017, sebagai Komisaris disiplin KFP.
Selain itu, Maria menjadi Wakil Ketua II Pramuka TL sejak 2016. Pada 30 Juni 2017, ia diangkat menjadi Dubes TL untuk Malaysia, dan pada 13 Agustus 2021 diangkat sebagai Dubes Vietnam untuk TL.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz