iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN

Berantas TBC, WHO minta kerjasama semua pihak

Berantas TBC, WHO minta kerjasama semua pihak

Perwakilan WHO di Timor-Leste, Arvind Mathur. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 09 agustus 2021 (TATOLI) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minta kerjasama dan kolaborasi semua orang untuk menjamin pemberantasan tuberkulosis antara tahun 2021 dan 2025.

Perwakilan WHO di Timor-Leste, Arvind Mathur mengungkapkan kasus kumulatif meningkat menjadi 2% dan angka kematian tuberkulosis akan meningkat menjadi 6% antara tahun 2020 dan 2025 jika tidak ada pengobatan yang memadai.

“Sangat penting untuk memiliki pengobatan dan pencegahan penyakit, namun ini perlu perencanaan intensif dan strategi kemitraan, koordinasi, kolaborasi dan kerjasama multi sektor dan sumber daya untuk memperkuat sistem kesehatan”, katanya ketika memberi sambutan pada peluncuran program pemberantasan TBC di TL hingga 2025, di Hotel do Novo Turismo senin ini.

Dikatakan, tindakan penting dan utama adalah memastikan akses ke peralatan untuk diagnosis dini dan membantu jaringan komunitas sukarela sehingga profesional kesehatan mendukung kasus dan pencegahan aktif sesuai dengan rencana strategis nasional 2020 hingga 2024.

“Kita sudah di penghujung perjuangan, tetapi kita perlu bergandengan tangan untuk berkomitmen pada aksi yang intensif, solid dan kolaboratif untuk mempercepat kemajuan pemilu”, jaminnya.

Ia meyakinkan bahwa WHO memiliki dukungan kemitraan yang dapat diandalkan dan WHO berkomitmen untuk memberikan bantuan teknis yang dimilikinya secara ilmiah pada Kementerian Kesehatan di TL untuk mewujudkan visi penghapusan TBC.

“WHO sedang menyusun rencana strategis nasional  tahun 2020 dan 2025 untuk mengembangkan dukungan teknis WHO dan memiliki visi yang ambisius untuk menghilangkan virus di TL”, jelasnya.

Dia juga menyebutkan bahwa strategi pemberantasan virus hingga tahun 2025 perlu menggunakan sistem elektronik dan penerapan pencegahan dengan data nyata di dashboard dengan Sistem Informasi Geografis (GIS).

Menurut data  Global Fund yang dilaporkan Direktorat Jenderal Penyediaan Layanan Kesehatan di HNGV Dili, terdapat 6.000 orang terinfeksi dan lebih dari 1.000 kematian di TL.

WHO  mencatat 18 penderita tuberkulosis setiap hari dengan 1,3 juta penduduk dan menjadi angka kedua tertinggi di Asia Tenggara.

Menteri Kesehatan (Menkes), Odete Belo pada gilirannya menjamin dukungan mitra dan sumber daya kementerian dapat membantu pemberantasan tuberkulosis di TL.

Global Fund mendukung Kemenkes dengan jumlah lebih dari $8,3 juta dolar AS untuk memerangi tuberkulosis dalam tiga tahun pertama.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!