iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, HEADLINE

Cegah pelintas ilegal, pemerintah perketat penjagaan perbatasan RI-TL

Cegah pelintas ilegal, pemerintah perketat penjagaan perbatasan RI-TL

Perdana Menteri, Taur Matan Ruak. Foto TATOLI/Egas Cristóvão

DILI, 06 agustus 2021 (TATOLI) – Pemerintah Timor-Leste (TL) menyatakan prihatin dengan situasi keamanan di perbatasan darat TL dan Republik Indonesia (RI). Pasalnya, pelintas batas ilegal masih terus terjadi di perbatasan kedua negara.

Keprihatinan pemerintah TL disampaikan Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak,  kepada wartawan, usai bertemu Presiden RDTL, Francisco Guterres Lú Olo di Istana Negara, Bairo-Pite, Dili, kamis.

“Kami sangat prihatin dengan situasi keamanan perbatasan darat kedua negara. Pada bulan lalu,  pihak berwenang Indonesia  deportasi 14 anak muda yang melintas batas secara ilegal,” kata PM Taur.

Berita terkait : TNI-POLRI tangkap 14 warga TL di Atambua

Menurutnya, dalam pertemuannya dengan Presiden Lú Olo, masalah keamanan di perbatasan darat yang sering dilalui pelintas batas secara ilegal merupakan salah satu topik hangat yang dibicarakan.

Dikatakan, untuk mengatasi agar tidak terjadinya pelintas batas secara ilegal di perbatasan darat TL-RI, pemerintah TL meminta kepada aparat keamanan untuk memperketat penjagaan.

Ia menambahkan sangat penting untuk meningkatkan kapasitas aparat keamanan di perbatasan,  agar  mereka lebih profesional dalam menjalankan tugasnya, terutama  dalam menjaga keamanan di perbatasan yang sering dilalui pelintas secara ilegal.

Sementara itu,  Komandan Polisi dari Kotamadya Bobonaro, Antonio Mauluta mengatakan berdasarkan informasi yang diterima dari otoritas keamanan Indonesia, sekitar 600 pemuda TL ditangkap karena masuk wilayah Indonesia secara ilegal.

“Para pemuda TL ini masuk wilayah Indonesia secara ilegal dengan tujuan untuk menaikan sabuk perguruan silat yang mereka ikuti. Saat ini, mereka masih berada di Timor Barat. Atas kejadian itu, kami diperintahkan untuk memperketat keamanan di perbatasan,” kata Komandan Maulata.

Berita terkait : Masuk Atambua illegal, Imigrasi selidiki 14 WNTL 

Menurutnya, pihak berwenang Indonesia sudah memberitahu kepada aparat keamanan TL  bahwa dalam waktu dekat mereka akan mendeportasi para pemuda TL yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal melalui perbatasan darat Mota-Ain-Batugade.

Komandan Maulata meminta kepada masyarakat yang berdomisili di perbatasan untuk bekerjasama dengan aparat keamanan dan memberi informasi kepada pihak kepolisian apabila para pemuda TL yang saat ini masih berada di Timor Barat kembali ke TL melalui jalan tikus.

“Kami minta masyarakat juga ikut mengawasi 600 warga TL yang masih berada di Timor Barat agar tidak kembali ke TL  melalui jalan tikus.  Mulai hari ini dan seterusnya, perbatasan akan kita kendalikan dengan ketat untuk tidak membiarkan orang-orang ini membawa virus Covid-19 jenis baru yang dinamakan varian delta ke TL,” tegasnya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!