DILI, 16 juli 2021 (TATOLI)— Uskup Agung Dili, Mgr. Dom Virgilio do Carmo da Silva, SDB, mengajukan permohonan lisensi (ijin) kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (Bahasa portugis : Ministro do Ensino Superior, Ciência e Cultura-MESSK) untuk mendirikan Perguruan Tinggi Katolik di Balide, Dili.
Berita terkait : MESSK keluarkan surat edaran ijin buka perguruan tinggi baru
“ Hari ini (jumat-Red), saya bersama tim mendatangi MESSK untuk mengajukan surat permohonan ijin untuk mendirikan Universitas Katolik yang diberi nama UCT. Tim kami sudah mengumpulkan semua persyaratan agar mendapatkan lisensi,” kata Uskup Agung Dili, Virgilio kepada wartawan di MESSK, Vila-verde,Dili, jumat ini.
Sebetulnya, kata Uskup Agung, rencana dirikan universitas katolik sejak 20 tahun lalu, mulai dari Uskup Dili, Mgr. Carlos Filipe Belo, SDB dan Uskup Dili, Mgr. Alberto Ricardo da Silva (almarhum).
“ Saya hanya meneruskan rencana yang sudah ada. Karena, universitas tersebut bukan hanya mimpi saya, namun impian semua orang khususnya Dili. Banyak masyarakat mengusulkan ke keuskupan untuk membuka universitas katolik,” ungkap Uskup Agung, Mgr. Virgilio.
Uskup Agung menjelaskan, surat permohonan yang dilampirkan berisi beberapa persyaratan menurut undang-undang No. 8/2020 tentang perguruan tinggi dan menurut keputusan kementerian No.13/GIEM/MEJD/II/2017 tentang perijinan untuk membuka perguruan tinggi.
Uskup Agung berharap permohonan yang diajukan segera disetujui oleh MESSK. Jika itu terjadi, maka pada oktober 2021, universitas katolik resmi dibuka.
Menyikapi permintaan itu, Kepala Bagian Umum MESSK mengatakan berdasarkan surat permohonan tersebut, MESSK akan mempelajarinya mulai dari infrastruktur, kapasitas keuangan keberlanjutan dan standar nasional pendidikan tinggi.
“Sejak Maret lalu, pihak Keuskupan Dili memberi informasi kepada kami untuk membuka universitas katolik di Dili. Karena itu, kami melakukan koordinasi sehingga memberikan persyaratan permohonan untuk dipersiapkan dan semua persyaratan sudah dilampirkan dengan permohonan, ” kata Kepala Bagian Umum MESSK, Maria Filomena Lay Guterres pada wartawan di kantor MESSK, Dili, jumat ini.
Menurutnya, surat permohonan tersebut akan diproses paling cepat 3- 6 bulan jika semua persyaratan sudah terpenuhi. Jika belum, akan dilakukan kerjasama yang baik antara MESSK dan pihak Keuskupan Agung Dili untuk secepatnya melengkapi persyaratan.
Keuskupan Dili buka Universitas Katolik dengan empat fakultas
Dalam permohonan ijin yang disampaikan ke MESSK, pihak Keuskupan Agung Dili juga menyampaikan juga empat fakultas di dalamnya, yakni Fakultas Ilmu Sosial (Pendidikan, Bahasa dan Kesenian), Fakultas Ilmu Kemanusiaan dan tahun depan ditambah lagi dua fakultas yaitu Ilmu Kesehatan dan Teknik Pertanian.
Menurut Uskup Agung Dili, Mgr. Dom Virgilio, jurusan bahasa adalah bahasa Portugis yang merupakan bahasa nasional Timor-Leste. “Mahasiswa akan diajarkan bahasa Portugis dalam perkuliahan,” tuturnya.
Dikatakan, selama proses persiapan tersebut, ada 50 orang yang berkontribusi yakni semuanya dari latar belakang gelar doktor dan sarjana.
Uskup Agung menambahkan, universitas tersebut transmisi dari Instituto Ciencia Reliozioja (ICR) yang dulu disebut IPI (Institut Pastoral Indonesia). “ICR sudah terakreditasi dan sudah melakukan banyak wisuda. Jadi, kami mau meningkatkan status ICR ke universitas. Jika, dibuka Oktober 2021, maka ICR ada di bawah UCT,” jelas Uskup Agung Dili, Mgr. Virgilio.
UCT dibuka di Balide, yang dulu ditempati sekolah Santo Yoseph karena tanah milik Keuskupan Dili. Infrastruktur (Kampus) untuk perkuliahan sudah berjalan 80%.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz