DILI, 03 juli 2021 (TATOLI)- Otoritas Perminyakan dan Mineral Nasional (ANPM / Autoridade Nacional do Petroleo e Minerais ) meminta kepada Perusahaan Pertambangan China Harbour, Lda, untuk mobilisasi batu dengan transportasi laut karena kendaraan berupa truk berkapasitas besar dapat merusak jalan lebih parah.
Wakil Ketua ANPM Bidang Eksplorasi dan Eksploitasi Mineral, José Goncalves mengutarakan hal itu kepada wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Dili, jumat.
Menurutnya, permintaan ANPM bukan untuk menghentikan perusahaan China Harbour mengerjakan proyeknya, melainkan hanya mengingatkan mereka untuk mencari mekanisme lain agar pekerjaan yang mereka lakukan tidak berdampak pada lingkungan hidup.
“Kami sudah membahas ini dengan China Harbour, agar menggunakan transportasi laut sebelum diberi perpanjangan bukti izin lingkungan,” jelas José.
Sebelumnya, kata Jose, ANPM telah menetapkan bukti izin lingkungan pada China Harbour, Lda pada juni 2019 dan telah berakhir pada juni 2021.
Saat ini, lanjut Jose, China Harbour bertanggungjawab di proyek pemindahan ekstasi batu dari daerah Kaitehu, Desa Mota-Ulun, Liquiça sampai Pelabuhan Tibar.
Ia menegaskan bahwa pihak ANPM sama sekali tidak berniat untuk mencegah proyek Pelabuhan Tibar, namun dengan niat baik membangun komunikasi yang baik dengan perusahaan China Harbour agar mencari mekanisme lain untuk pemindahan ekstasi batu guna mencegah kerusakan pada jalan dan lingkunkan hidup.
“Kami tidak ada hubungannya dengan Perusahaan Timor Port, S.A., karena mereka tidak melakukan aktivitas pertambangan, melainkan konstruksi untuk fasilitas Pelabuhan Tibar. Kami beri bukti izin lingkungan pada China Harbour untuk mengatur kegiatan pertambangan batu,” ujarnya.
Sebelumnya, tahun 2019, komisi antar kementerian untuk izin lingkungan mengindikasikan kendaraan darat menjadi komponen berkemungkinan memberikan dampak pada kondisi jalan. Untuk itu, komisi meminta China Harbour melakukan studi banding kondisi jalan Kaitehu pada konstruksi Pelabuhan Tibar yang mejadi alternatif pemindahan bahan selama dua tahun.
Mulai dari juli 2019 sampai tahun ini, China Harbour sudah menambang batu sebanyak 1,800 ton. Dari jumlah itu, 1,200 ton sudah dipindahkan pada daerah konstruksi. Setiap hari bisa memobilisasi batu sampai 3.000 ton dengan menggunakan kendaraan darat. Hal ini bisa menimbulkan kerusakan kondisi jalan.
Berdasarkan pengamatan TATOLI di lapangan, terdapat degradasi jalan pada 3 tempat berbeda, dari Kaitehu hingga Pelabuhan. Hal ini terjadi karena sering dilalui kendaraan muatan lebih dari 6 ton.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor: Armandina Moniz