DILI, 2 juli 2021 (TATOLI)—Kasus Hilaria de Jesus (73), warga Kampung Olo-olo, Desa Lour, Kecamatan Bobonaro, Kotamadya Bobonaro, yang meninggal dunia setelah divaksin sedang dalam proses penyelidikan.
Demikian keterangan yang diperoleh TATOLI dari Menteri Kesehatan (Menkes), Odete Maria Freitas Belo di Dili, kamis ini, usai pertemuan Dewan Menteri di Kementerian Keuangan.
Menkes Odete menjelaskan bahwa saat ini tim dari Kementerian Kesehatan tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian Hilária de Jesus seusai menerima vaksin AstraZeneca.
Terkait dengan munculnya virus varian terbaru di Indonesia, Menkes mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan juga divaksin covid-19.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Kotamadya Bobonaro, João da Costa Barreto yang dihubungi TATOLI via telepon membenarkan kematian Hilaria de Jesus. Menurutnya, sebelum divaksin terlebih dahulu tim medis melakukan pengecekan tensi korban dan hasilnya normal.
“Sebelum imunisasi, terlebih dahulu tim medis lakukan cek tensi, hasilnya normal. Berdasarkan hasil pengecekan itu, tim medis memutuskan untuk melakukan vaksin. Tetapi setelah 30 menit, korban kembali ke rumah, dalam perjalanan, keluar darah dari hidung sampai hingga denyut nadinya berhenti,” jelas João da Costa Barreto.
Hal itu dibenarkan juga oleh keluarga korban, Francisco Soares Perreira. Menurut dia, sebelum divaksin, kondisi kesehatan korban dalam keadaan baik. Korban tidak menderita penyakit jantung.
“Kami terkejut, tiba-tiba darah keluar dari hidung. Kami berusaha hubungi tim medis untuk mendapatkan pertolongan. Namun, sebelum tim medis tiba, korban sudah menghembuskan nafas terakhir,” ujarnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz