DILI, 28 juni 2021 (TATOLI)– Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEC – singkatan portugis), Adaljiza Magno mengatakan bahwa kontroversi suara abstain Timor-Leste (TL) atas resolusi PBB tentang embargo senjata terhadap Myanmar tidak menyiratkan persiapan negara untuk bergabung dengan ASEAN.
Adalzija Magno mengungkapkan, masalah Myanmar saat ini adalah tanggun jawab seluruh negara ASEAN untuk bersama melakukan dialog.
“Semoga tidak. Kita harus berhati-hati dengan ini. Kami tidak ingin ada implikasi. Kami ingin menyelesaikan masalah ini melalui dialog,” kata Menteri Adaljiza kepada TATOLI, senin ini setelah membuka Kursus Induksi untuk 13 diplomat yang ditunjuk di gedung MNEC, Praia do Coqueiros , Dili.
Dia menjelaskan, walaupun Timor-Leste belum menjadi anggota ASEAN namun TL tetap memberikan soilidaritas pada masyarakat Myanmar yang sekarang menjadi korban atas masalah yang terjadi.
“Walaupun kami belum menjadi anggota, kami tetap menyampaikan solidaritas kami agar Myanmar dapat menyelesaikan masalah ini secepat mungkin,” jelasnya.
Perlu diingat bahwa dalam persetujuan akhir resolusi PBB tentang konflik di Myanmar yang disahkan pada 18 juni 2021 di Dewan Keamanan PBB, 19 negara memberikan suara mendukung, satu suara menentang dan 36 abstain, termasuk TL.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz