DILI, 18 juni 2021 (TATOLI)- Komisi Nasional Timor-Leste untuk UNESCO (KNTLU) berhasil membangun tiga pusat pembelajaran komunitas dengan bantuan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Sekretariat Eksekutif Sementara KNTLU, Francisco Barreto mengatakan bangunan berukuran 20×8 didanai dengan $10,000 dari KOICA dan untuk setiap pusat pembelajaran komunitas, namun setelah para pekerja mengajukan laporan, dana tersebut ditambah $5,000, sehinga total pembangunan bernilai $15,000.
“Tetapi setelah diimplementasikan dana $10,000 ini tidak menjawab kebutuhan konstruksi, jadi mereka mengajukan laporan dan kita menambahkan $5,000 sehingga rumah ini menghabiskan $15,000. Sementara untuk meja, kursi, laptop, lemari dan peralatan lainnya tidak termasuk dalam dana $15,000,” jelas Francisco Barreto kepada TATOLI di INFORDEPE Balide, jumat ini.
Francisco menjelaskan, proses pembangunan tidak melalui tender dengan perusahaan tertentu karena dana yang diberikan terbatas. “Jadi dengan dana yang terbatas, kita tidak melakukan proses tender namun, mempercayakan pada pusat komunitas untuk membangun,jika melalui tender bisa mengeluarkan dana sebesar $40,000,” jelasnya.
Selain itu, dia mengatakan setiap bangunan pusat pembelajaran komunitas ini memiliki dua kelas yang akan dilengkapi dengan 40 meja, 40 kursi, satu lemari, dua laptop dan peralatan belajar lainnya yang bernilai hampir $5,000.
Dia menambahkan, meskipun pusat pembelajaran komunitas ini belum diresmikan, namun proses belajar untuk anak-anak tunaaksara sudah dimulai sejak januari 2021.
Menurutnya, total orang yang telah mendaftar berjumlah 150 untuk Suai Covalima, 60 untuk Atu-Aben Marobo dan 40 dari Manleu Dili. “Kebanyakan dari mereka adalah orangtua, proses belajar masih dilakukan,” ujar Francisco.
Pendirian pusat pembelajaran komunitas ini adalah salah satu bagian untuk membantu keberhasilan tiga program KOICA seperti tunaaksara, sekolah kesetaraan dan keterampilan hidup.
Program ini akan berjalan selama 5 tahun, mulai dari maret 2020 sampai desember 2024 dengan dana $1 juta dollar.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz