DILI, 29 Maret 2025 (TATOLI)— Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste menyatakan keprihatinan dan solidaritas yang mendalam terhadap Pemerintah dan Rakyat Thailand dan Myanmar, yang terdampak oleh gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter.
Gempa tersebut mengguncang wilayah tersebut pada hari Jumat ini, 28 Maret 2025, yang mengakibatkan beberapa korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan material yang signifikan.
Dalam siaran pers Pemerintah Timor-Leste yang diakses Tatoli, menyebutkan pemerintah Timor-Leste turut merasakan penderitaan saudara-saudari di kawasan ini dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban, serta mendoakan agar mereka yang terluka dan mereka yang terkena dampak langsung bencana ini segera pulih.
Pemerintah menyatakan solidaritasnya terhadap upaya tanggap darurat dan rekonstruksi di negara-negara yang terkena dampak, dan mengakui ketangguhan dan kekuatan penduduk mereka di masa sulit ini.
Juru bicara Pemerintah Konstitusional IX, Menteri Agio Pereira, atas nama seluruh Pemerintah, menyatakan solidaritasnya dengan rakyat dan Pemerintah Thailand dan Myanmar yang terkena dampak bencana ini.
“Pada masa sulit ini, pikiran kami bersama para korban dan keluarga mereka dan kami memuji komitmen semua orang yang terus berdedikasi dalam pencarian korban selamat dan membantu masyarakat yang terkena dampak,” ungkap siaran pers yang diterbitkan pada jumat 28 Maret 2025.
Dikutip dari CNBC, Gempa bumi terjadi sekitar pukul 1:20 siang waktu setempat, dengan episentrumnya terletak di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Laporan menunjukkan bahwa sedikitnya 144 orang telah meninggal dan lebih dari 732 orang terluka di Myanmar, dengan perkiraan bahwa jumlah ini akan meningkat seiring dengan berlanjutnya operasi penyelamatan.
Sejauh ini junta militer telah mengumumkan keadaan darurat di berbagai wilayah dan mengundang bantuan internasional untuk upaya bantuan.
Di negara tetangga Thailand, getarannya terasa cukup kuat hingga menyebabkan gedung tinggi yang sedang dibangun di Bangkok runtuh, mengakibatkan sedikitnya delapan orang meninggal dunia dan lebih banyak lagi yang terluka.
Tim penyelamat saat ini sedang mencari puluhan pekerja konstruksi yang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan. Pihak berwenang Thailand telah menyatakan Bangkok sebagai daerah bencana dan sedang menilai kerusakan di seluruh kota.
Gempa bumi juga telah memengaruhi infrastruktur, termasuk jalan dan jembatan, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang bendungan skala besar di kedua negara. Organisasi internasional dimobilisasi untuk menyediakan bantuan kemanusiaan seiring perkembangan situasi.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz