DILI, 14 november 2024 (TATOLI)— Anggota Perwakilan Rakyat di Parlemen Nasional (PN) menyampaikan apresiasi atas kerja Sekretariat Negara urusan Koperasi (SEKoop -tetun) selama periode dan meminta untuk terus mengembangkan sektor koperasi produktif di Timor-Leste.
Persoalan ini diangkat Anggota Parlemen melalui pembahasan usulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 tahap khusus untuk SEKoop.
Anggota Parlamen Fraksi FRETILIN, Antoninho Bianco, meminta SEKoop untuk mendukung lebih banyak koperasi di wilayah produktif, terutama di pedesaan, karena selama ini kita melihat banyak koperasi yang mendapat kredit.
“Anggap saja produk sorgum kita taruh pada tempatnya tapi produksinya tidak banyak, sehingga perlu berkerjasama dengan Kementerian Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan (MAPPF -tetun) untuk meningkatkannya,” ujarnya saat intervensi dalam perdebatan usulan APBN 2025 di ruang paripurna PN, kamis ini.
Selain itu, anggota Parlamen Fraksi CNRT, José Virgílo, melihat anggaran tahun 2024 untuk upaya SEKoop meningkatkan produksi sorgum diberikan hampir di wilayah tersebut namun ia melihat dalam anggaran tahun 2025 tidak ada modal pembangunan, sehingga menyarankan bagaimana memperhatikan pendirian kantor koperasi di semua kotamadya.
Ia menyarankan, perlu adanya peningkatan anggaran untuk mendukung kelompok koperasi dan meminta kelompok tersebut meningkatkan produksi agar tidak bergantung pada produk luar negeri.
Selain itu, anggota Parlemen Fraksi PD, António da Conceição “Kalohan”, mengatakan SEKoop berperan penting dalam strategi pembangunan perekonomian, mengingat sebagian besar penduduk Timor-Leste tinggal di pedesaan dengan keterbatasan, sehingga perekonomian Timor-Leste perlu diperkuat di tingkat pedesaan untuk membebaskan masyarakat dari perekonomian impor.
“Disarankan, kepada SEKoop untuk mendukung penduduk yang tinggal di pedesaan, memperkuat bentuk pekerjaan karena sering melakukan industrialisasi pertanian, meningkatkan semangat kerjasama sebagai strategi, dan kreativitas,” sarannya.
Oleh karena itu, Ia mendukung usulan anggaran tahun 2025 bagi SEKoop untuk menggunakan uang tersebut untuk bekerja di Timor-Leste.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaria Negara SEKoop, Arsenio Pereira, mengatakan di Timor-Leste terdaftar 230 koperasi yang sebagian besar atau dikenal dari credit unions. Dari total jumlah koperasi itu melibatkan 37 ribu orang.
Sesuai aturam dekrit nomor 16/2004 yang diubah pada tahun 2023, cabang koperasi tidak hanya di bidang pengkreditan tetapi juga pertanian, perikanan dan lainnya.
“Kami tidak bekerja sendiri, berkoordinasi dengan MAPPF dan kementerian terkait dalam perekonomian untuk saling mendukung,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, terkait produksi bafo, tahun ini melalui dukungan anggaran transfer publik untuk menunjukkan kepada koperasi cara memproduksi dan menyumbangkan makan siang sekolah menggunakan bafo (Sorgum).
Ia juga menginformasikan bahwa jumlah koperasi yang ada di dalamnya menampung uang sebesar $19 juta, sehingga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi pada tingkat produk rumah tangga yang dihasilkan sebagian dari kontribusi tersebut, karena menurut prinsip koperasi harus bekerja sama.
Untuk tahun depan, SEKoop memiliki $1,8 juta dalam bentuk transfer publik untuk terus mendukung koperasi.
Parlemen Nasional (PN), juga pada hari yang sama menyetujui usulan APBN 2025 sebesar $6,058,762 kepada SEKoop pada tahap khusus dengan suara mendukung 44, menentang 18 suara dan dua suara abstain.
Anggaran tahun 2025 yang diusulkan untuk SEKoop adalah $6,058,762 untuk dialokasikan pada gaji $2,187,870, barang dan jasa $1,920,892, transfer publik $1,850,000 dan modal kecil $100 ribu.
Reporter : Nelson de Sousa (Penerjemah: Cidalia Fátima)
Editor : Cancio Ximenes