DILI, 13 november 2024 (TATOLI)— Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Investasi Strategis (MPIE), dan FDCH (Dana Pembangunan Sumber Daya Manusia), bekerja sama dengan Sekretariat Negara urusan Seni dan Budaya (SEAK) memberikan beasiswa kepada 16 warga Timor-Leste untuk melanjutkan studi di bidang maritim dan seni hingga tingkat sarjana dan magister di Kuba dan Cabo Verde.
Ketua Dewan Direksi FDCH dan Menteri Perencanaan Investasi Strategis saat ini, Gastão Sousa, meminta para penerima beasiswa untuk memanfaatkan waktu agar ketika kembali ke Timor-Leste dapat berkontribusi pada pembangunan nasional.
“Kami menawarkan semua harapan kepada pemuda, jadi belajarlah dengan giat, banyak orang Timor-Leste bukan hanya Anda tetapi Anda telah mendapat peluang bagus, persaingan yang ketat tetapi Anda lulus, diharapkan kepercayaan ini tidak hilang begitu saja tetapi bawa kembai kepetcayaan ini berkontribusi terhadap pembangunan di negeri ini,” harap Menteri Gastão kepada para penerima beasiswa, usai upacara pelepasan, di Pantai Kelapa, rabu ini.
Dalam kesempatan tersebut, beliau meminta kepada keluarga penerima beasiswa untuk terus mendorong anaknya agar bisa belajar dengan baik.
Pada saat yang sama, Sekretaris Negara urusan Seni dan Budaya, Jorge Soares Cristovão, mengucapkan selamat kepada para penerima beasiswa yang telah mendapat kesempatan melanjutkan studi ke luar negeri, sehingga meminta para pemegang beasiswa untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
“Selamat kepada para penerima beasiswa yang lolos seleksi. Ini bukan hal yang mudah namun kalian bisa mengatasinya dengan usaha kalian sendiri, karena ini bukan hanya kalian saja tapi banyak orang. Masa depan ini ada di tangan Anda sendiri, jadi pergilah belajar dengan baik untuk menyelesaikan studi ini dengan baik, sehingga ketika Anda kembali, Anda dapat bekerja di negara kita. Anda masih muda, masa depan masih panjang. Makanya saya mohon manfaatkan kesempatan ini,” ujarnya.
Sesuai rencana strategis pembangunan nasional akan didirikan akademi seni. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang memadai sebelum rencana tersebut ditetapkan, sehingga Pemerintah mengirimkan orang Timor untuk belajar bidang seni di Kuba.
“Dalam program Pemerintahan Konstitusi ke-IX rencana strategis untuk mengembangkan atau mendirikan akademi seni, setelah kita melihat ada kondisi yang perlu kita perbaiki seperti sumber daya manusia dan infrastruktur. Kami berbicara tentang kebutuhan akademi untuk memenuhi persyaratan Badan Nasional Evaluasi dan Akreditasi Akademik (ANAAA). Karena itu, kami telah mengidentifikasi beberapa sumber daya yang sudah ada di dalam institusi dan beberapa sumber daya yang akan kami kumpulkan semuanya. Untuk studi tahun depan kita lihat lagi agar bisa mempersiapkan kondisi infrastruktur akademi itu sendiri, sehingga pada tahun 2027 kita bisa mulai membahas kurikulum ke akademi itu sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, bagi para pemegang beasiswa yang akan kuliah di Cabo Verde di kawasan maritim juga perlu mempelajarinya dengan matang karena Pemerintah mengirimkan para pemegang beasiswa untuk mengambil kawasan tersebut karena diperlukan.
“Bagi pelajar yang berangkat ke Cabo Verde, manfaatkanlah kawasan maritim, karena kita membutuhkan sumber daya di kawasan maritim. Oleh karena itu, kami mohon dapat memanfaatkannya, serta mohon kepada pihak keluarga untuk memberikan perhatian agar dapat menyelesaikan studinya tepat waktu,” usulnya.
Selain itu, Direktur Eksekutif FDCH, Júlio Aparício, mengatakan, kesepuluh pemegang beasiswa akan melakukan perjalanan ke Cabo Verde, semuanya di kawasan maritim, untuk empat gelar master dan enam gelar sarjana, sedangkan untuk Kuba ada enam ornag dan mereka akan belajar di seni dan untuk semua di tingkat sarjana.
“Kami kirim mereka belajar ke luar negeri karena Sekretaris Negera sendiri yang mengatakan akan membuka akademi seni, jadi perlu menyiapkan sumber daya manusianya dulu. Ini penting sekali. Sekarang kami mengirimkan ini terlebih dahulu dan tahun depan kami akan mengirimkan yang lain melalui beasiswa prestasi,” kata Júlio Aparício.
Pemegang beasiswa Cabo Verde, Onélia Mendes, sangat bersyukur mendapat kesempatan ini. Oleh karena itu, ia berjanji akan kembali dengan membawa ilmu yang diperoleh di luar negeri untuk berkontribusi pada pembangunan Timor-Leste.
“Tentunya apa yang kita pelajari di negara lain harus memberikan kontribusi bagi negara kita, karena kita tahu bahwa negara kita sedang dalam tahap pembangunan, sehingga perlu berkontribusi melalui ilmu-ilmu yang kita dapatkan di negara lain untuk diterapkan di sini. Sehingga kita bisa meningkatkan kemampuan negara ini di bidang yang perlu ditingkatkan,” katanya.
Ke-16 penerima beasiswa direncanakan akan bertolak ke Kuba dan Cabo Verde pada minggu depan.
Reporter : Osória Marques (Penerjemah: Cidalia Fátima)
Editor : Julia Chatarina