DILI, 05 november 2024 (TATOLI)— Pemerintah Jepang dan UNICEF (Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyerahkan 98 komputer tablet dan 84 router kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperluas teknologi kesehatan digital di 73 Pusat Kesehatan Masyarakat dan Layanan Kesehatan di seluruh kotamadya di Timor-Leste.
“Proyek ini didanai oleh Pemerintah Jepang dan dilaksanakan oleh UNICEF, dengan tujuan meningkatkan sistem kesehatan digital di Timor-Leste. Secara khusus, proyek ini melibatkan penyediaan peralatan komputer atau TI, seperti tablet dan router, untuk membangun sistem yang kuat untuk manajemen digital informasi vaksinasi,” kata Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Jepang di Timor-Leste, Yuki Sakai dalam sambutannya di kantor Kemenkes, Dili, selasa ini.
Yuki Sakai mengatakan, peran penting digitalisasi dalam pelayanan kesehatan modern, dan pengenalan teknologi digital, tidak hanya mentransformasikan pengelolaan data, tetapi juga berpotensi meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara signifikan.
Ditegaskannya, dampak nyata dari inisiatif ini akan diperoleh ketika petugas puskesmas dapat menggunakan tablet secara efektif, untuk memastikan hal tersebut, dan UNICEF akan melakukan beberapa sesi pelatihan untuk melatih tenaga kesehatan dalam menggunakan alat tersebut.
Pada saat yang sama, Perwakilan Penanggung Jawab UNICEF di Timor-Leste, Cheah Yew Hee, mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, atas dukungan mereka yang murah hati untuk membangun sistem kesehatan lokal, melalui peningkatan kapasitas dan fasilitas di tingkat sub-nasional, ini digitalisasi data kesehatan, akan membantu mengelola data secara efisien dan menghilangkan sistem berbasis kertas.
“Pada tahun 2021, UNICEF mendukung Kementerian Kesehatan untuk mendaftarkan dan menyimpan data vaksinasi COVID-19 melalui aplikasi yang juga berfungsi sebagai sertifikat vaksinasi COVID-19 digital. Visi Kementerian Kesehatan memperluas aplikasi ini, untuk mencatat detail setiap vaksinasi dan orang yang mengunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan bantuan kesehatan”, kata Cheah Yew Hee.
Ia melaporkan, di bidang kesehatan digital akan fokus pada pendistribusian peralatan, Teknologi, Informasi dan Komunikasi atau ICT, ke Puskesmas yang berfungsi dengan baik dan layanan kesehatan di masing-masing kotamadya.
Selain itu, pelatihan bagi pelatih di tingkat nasional akan dimulai pada bulan november ini dan pelatihan lanjutan di kotamadya akan dimulai pada desember 2024. Focal point teknis dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF akan melakukan kunjungan pemantauan bersama.
Dikatakan, Investasi ini bertujuan untuk memastikan pencatatan, analisis, dan pelaporan data yang baik dari pemerintah kota ke database kesehatan nasional.
Sementara, Wakil Menteri Penguatan Kelembagaan Kesehatan, José dos Reis Magno, mengucapkan terima kasih atas seluruh dukungan UNICEF dan Kedutaan Besar Jepang kepada sektor kesehatan untuk lebih meningkatkan layanan kesehatan demi kesejahteraan penduduk Timor-Leste.
“Terima kasih kepada Pemerintah Jepang, melalui Kedutaan Besar Jepang di Timor-Leste dan juga melalui UNICEF dapat membantu Kementerian Kesehatan, mendistribusikan lebih banyak peralatan ICT/IPAd, kepada para personelnya, sehingga dapat digunakan untuk memasukkan seluruh data ke dalam DHIS2 / Sistem TLHIS, dan membantu mereka untuk dapat menganalisis dan mendaftarkan data dalam sistem dengan baik”, katanya.
Kepala Departemen Administrasi Logistik dan Keuangan Kotamadya Ermera, Grispin Maia mengatakan, pentingnya peralatan tersebut adalah perlunya digitalisasi dan informasi kesehatan sehingga dapat memfasilitasi data yang lebih baik sehingga dapat berkontribusi pada bantuan kesehatan di Timor-Leste.
Reporter : Felicidade Ximenes (Penerjemah : Cidalia Fátima)
Editor : Zezito Silva