DILI, 12 september 2024 (TATOLI)—Timor-Leste tahun ini akan mengadakan berbagai kegiatan untuk memperingati 25 tahun kedatangan INTERFET (International Force East Timor).
Hal ini ditegaskan melalui orientasi yang dilakukan oleh Duta Besar Nelson Santos dan Vicky Tchong, dari Layanan Hubungan Internasional Kepresidenan Republik pada Dewan Menteri mengenai Program perayaan ulang tahun ke-25 INTERFET (Pasukan Internasional Timor-Leste).
“Acara tersebut meliputi serangkaian ceramah pada tanggal 13 September, dan pada tanggal 14 September. Setelah itu, perayaan dilanjutkan dengan parade, permainan futsal, dan konser komunitas. Pada tanggal 20 September, tanggal yang menandai peringatan 25 tahun kedatangan INTERFET di Timor-Leste, sebuah upacara khidmat dan festival futsal akan diadakan di Markas Besar Dewan Pejuang Pembebasan Nasional (CCLN -portugis),” ungkap hasil rapat Dewan Menteri yang diakses Tatoli, kamis ini.
Perayaan ini bertujuan untuk memberikan penghormatan terhadap peran historis INTERFET dan pengorbanan yang dilakukan oleh rakyat Timor-Leste dan para veteran Pasukan Internasional Timor-Leste, mendorong refleksi bersama mengenai periode sebelum, selama dan setelah intervensi.
INTERFET adalah sebuah misi pasukan multinasional yang dipimpin oleh Australia, yang dibentuk untuk mengatasi krisis kemanusiaan dan keamanan di Timor-Leste pada tahun 1999. Misi ini dilaksanakan setelah referendum yang menunjukkan dukungan besar untuk kemerdekaan Timor-Leste dari Indonesia, yang diikuti oleh kekerasan besar-besaran oleh milisi pro-Indonesia.
INTERFET dibentuk berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1264 pada 15 September 1999, yang menyerukan pengiriman pasukan internasional untuk memulihkan keamanan dan mendukung misi PBB di wilayah tersebut. Tujuan utama INTERFET adalah untuk mengakhiri kekerasan, melindungi warga sipil, serta mendukung upaya bantuan kemanusiaan.
Pasukan INTERFET mulai dikerahkan ke Timor-Leste pada 20 September 1999. Pasukan ini terdiri dari sekitar 11.500 personel dari 22 negara, dengan Australia sebagai penyedia pasukan terbesar. Komando operasi berada di tangan Jenderal Peter Cosgrove dari Australia. Misi ini berhasil mengamankan wilayah Dili dan sekitarnya serta membantu memulihkan ketertiban.
Setelah situasi stabil, INTERFET menyerahkan kendali kepada United Nations Transitional Administration in East Timor (UNTAET) pada 28 Februari 2000. UNTAET bertugas untuk mengelola transisi menuju pemerintahan mandiri bagi Timor-Leste.
INTERFET berperan penting dalam memastikan keamanan selama periode transisi menuju kemerdekaan Timor-Leste, yang secara resmi terjadi pada 20 Mei 2002. Misi ini juga membantu membangun hubungan internasional yang lebih baik antara Australia dan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz