DILI, 19 agustus 2024 (TATOLI)— Untuk mengatasi masalah stock obat, INFPM (Pengadaan Institut Nasional Produk Medis dan Farmasi) menerima lagi 12 item obat dari Perusahaan impor yang dikirim dari Malaysia, China, dan Portugal.
Direktur Pengadaan Institut Nasional Produk Medis dan Farmasi (INFPM), Mariano da Silva Marques mengatakan, 12 item obat tersebut diimpor oleh Global Fund dari Malaysia, dan diimpor oleh Perusahaan Fastep.Ida dari China, Perusahaan Farmagest dari Portugal dan Perusahaan Belsantos dikirim dari Malaysia.
“INFPM menerima lagi 12 item obat dari Perusahaan-perusahaan yang mengimpor dari luar negeri. Produk medis tersebut dibeli sesuai dengan kontrak pengadaan antara Perusahaan dan INFPM,” kata Direktur Mariano da Silva Marques kepada Tatoli, di kantornya Dili, Senin ini.
Ke- 12 item obat yang diimpor tersebut adalah :
- Abacavir Sulfate 600Mg+lamiduvine 300mg Tablets (30’s)
- Abacavir sulfate 120Mg+lamivudine 60Mg Dispersible 10mg Dispersible tablet
- Dolutegravir 10mg Dispersible tablet
- Hydrocortison Sodium Succinate inj 100 mg
- Viquprin (Acetysalicylic acid) 30’s
- Ondasetron 4 mg 10’S
- MEDIXON (Methyprednisolone 4mg 10x10S)
- APO-THIREX 2 mg (Benzhexol hydrochloride 100S)
- Apo-LEVOCARB 100/25 mg (levodopa/Carbidopa 100/25 mg) 100S
- Face mask
- Bupivacaine 0.S%+Dextrose B % inj box of 5 Ampe, 4ml
- Oxytocin IUIU/ml Inj box of 10 Ampoules @ 1ml
“Produk-produk medis tersebut diserahkan kepada tim Penerimaan dan Pemeriksaan (R&I) untuk di verifikasi sebelum diserahkan dan disimpan di Gudang INFPM untuk didistribusikan kepada setiap pusat kesehatan di Timor-Leste,” ujarnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
