DILI, 18 juli 2024 (TATOLI)—Direktur Distribusi obat di Institut Nasional Farmasi dan Produk Medis (INFPM), Crizanto Monteiro mengungkapkan, pihaknya melarang setiap Puskesmas untuk memberikan sirup Paracetamol yang diisi dalam plastik kepada pasien.
Dijelaskana, selama ini INFPM telah melakukan pendistribusian obat ke setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan masih tetap berjalan.
“Jadi, kami tidak izinkan Puskesmas memberikan sirup Paracetamol yang diisi kedalam plastik kepada pasien,” kata Direktur Crizanto Monteiro pada wartawan di kantornya INFPM Dili, kamis ini, menjawab informasi yang beredar dimana, Puskesmas Hera memberikan sirup Parcetamol yang diisi kedalam plastik kepada pasien.
“Dua hari lalu, saya ke Puskesmas Hera dan bertemu dengan Penanggung Jawab penuh di pusat kesehatan tersebut dan bertanya tentang alasan mengapa memberikan pasien sirup Paracetamol yang diisi ke dalam plastik lalu, maka Penanggung Jawab tersebut menjelaskan pihaknya memberikan Paracetamol sirup yang diisi dalam plastik kepada bayi yang menerima vaksin, agar tidak demam usai divaksin. Dan bukan kepada pasien yang datang untuk berobat,” kata Crizanto Monteiro mengutip pernyataan penanggung Jawab Puskesmas Hera.
Dijelaskan, selama ini sistem manajemen di Puskesmas Hera berbeda, dimana satu botol paracetamol sirup 60 CC, hanya akan diberikan kepada bayi yang telah divaksin dengan 3cc dan di isi dalam plastik.
“Manajemen tersebut telah dilakukan sejak tahun 2001 saat Puskesmas didirikan, hingga saat ini tidak ada komplain dari masyarakat, dan bukan hanya Puskesmas di Hera saja, melainkan yang lainnya, tergantung dari manajemen puskesmas itu sendiri,”ujarnya.
Namun, dalam kunjungan tersebut INFPM memberikan peringatan kepada Puskesmas Hera untuk tidak memberikan obat kepada pasien, yang di isi dalam plastik, namun diberikan dalam bentuk botol dengan 60cc.
“Menurut aturan dari farmasi, dilarang memberikan obat dengan keadaaan seperti itu, namun harus diberikan dalam bentuk satu botol. Selain itu untuk stock paracetamol sirup di Pusat Kesehatan Hera masih cukup, sekitar 100 botol termasuk Amoxilin. Karena, obat stock out di puskesamas Hera hanya 6%,” ujarnya.
Dikatakan, selama ini INFPM mendistribusi obat sesuai dengan permintaan dari semua Pusat Kesehatan, namun untuk manajemen dalam pemberian obat pada pasien tidak di ketahui oleh INFPM.
Dari februari hingga mei 2024, INFPM telah mendistrubusikan 43 Item obat pada Puskesmas Hera.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz