DILI, 05 juli 2024 (TATOLI)— Penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 dari januari hingga juni 2024 telah mencapai 32% atau setara dengan $585.342.597 dari total APBN sebesar $2,2 miliar.
Demikian hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perencanaan Anggaran, Kementerian Keuangan (MF), José Alexandre dalam pemaparannya pada Hari Anggaran 2025 yang diselenggarakan di Kementerian Keuangan, jumat.
Disebutkan, eksekusi atau penggunaan untuk kategori Gaji dan Upah mencapai U$191,186,162 (41%) dari jumlah $468 juta, Barang dan Jasa $78,367,147 (20%) dari jumlah U$386,336,005, Modal Kecil $5,923,126 (172%) dari jumlah $3,24 juta, dan Modal dan Pembangunan $34,389,727 (8%) dari 410,996,289.
“APBN tahun 2024 periode Januari-Juni 2024 telah terealisasi 32% atau setara dengan $585.342.597”, tegas José Alexandre dalam pemaparannya pada Hari Anggaran 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão mengatakan, pihaknya mengakui pelaksanaan anggaran tahun 2024 akan lebih kecil di Ibukota, namun ia menjelaskan bahwa untuk melaksanakan proyek-proyek besar perlu dipertimbangkan secara matang, agar tidak mengambil risiko bagi uang Negara.
“Kita berharap dalam beberapa bulan ke depan masing-masing kementerian bisa mengeksekusi dengan baik, tapi harus melihat dengan baik karena uang itu milik rakyat, dan harus dikelola dengan baik,” ujarnya.
Terkait eksekusi anggaran, Ketua Komisi C Parlemen Nasional yang membidangi Keuangan Publik, Cedelízia Faria dos Santos, meminta Pemerintah mempercepat eksekusi anggaran 2024, karena dinilai penggunaanya masih terlalu kecil.
Wakil Rakyat dari Fraksi CNRT mengatakan Pemerintah telah menyatakan bahwa eksekusinya kecil, terutama di bidang Permodalan dan Pembangunan.
Menurutnya, banyak kendala yang akan dihadapi Pemerintah dalam melakukan pembayaran kepada perusahaan yang bermasalah dan tender umum proyek yang baru saja dibuka. Inilah sebabnya mengapa tingkat eksekusi akan menurun.
Berdasarkan pemeriksaan komisi, masyarakat akan menghadapi permasalahan seperti banyak jalan yang rusak, banyak jembatan putus, dan beberapa bangunan perlu direhabilitasi.
Jika anggaran yang dialokasikan untuk Modal Pembangunan tidak dijalankan, maka akan berdampak besar terhadap pembangunan negara.
Reporter : Arminda Fonseca (Penerjemah: Cidalia Fátima)
Editor : Armandina Moniz