DILI, 21 juni 2024 (TATOLI)— Dokter Spesialis Kardilogi di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV), Herculano Seixas dos Santos, mengatakan kasus penyakit serangan jantung di HNGV meningkat, dampak dari merokok.
“Kami baru melakukan suatu penelitian di Rumah Sakit untuk pasien yang menderita serangan jantung. Pada tahun 2023 ada sekitar 161 kasus serangan jantung. Dari jumlah tersebut kami sudah mengidentifikasi ada 121 kasus (80%) yang menderikan serangan jantung dampak dari merokok. Sementara, sisanya dampak dari factor lain,” kata Dokter Herculano pada Tatoli di HNGV, Dili.
Ditanya soal data laporan untuk tahun 2024, ia menjawab bahwa, data laporan akan dikeluarkan setahun sekali dan itu pun pada akhir tahun.
Menurutnya, kegiatan Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk mempromosikan Pendidikan kesehatan tentang dampak dari merokok kurang. Jadi, kedepannya perlu untuk disosialisasikan.
“Sensibilisasi kepada masyarakat mengenai pencegahan untuk faktor merokok masih berkurang. Kita berharap semoga masyarakat yang telah mendapatkan informasi mengenai promosi kesehatan Pendidikan oleh petugas kesehatan di semua Tingkat wilayah nasional, dapat berkontribusi, agar perokok juga bisa mengurangi aktivitas merokok,” katanya.
Selain itu bagi ibu hamil yang pecandu rokok juga dapat berdampak pada pertumbuhan janin selama kehamilan dan juga merokok dapat mengurangi imunitas tubuh sehingga gampang sakit.
“Tembakau sangat berisiko pada kesehatan. Jika pecandu merokok, ingin berhenti dari rokok maka akan memiliki manfaat bagi kesehatannya. Bagi mereka yang ingin berhenti merokok, di mulai dari 8 jam pertama, maka tingkat nikotin, monoksido, karbon dan kimia lainnya mulai menurun,” tuturnya.
Dikatakan, perubahan tersebut mulai dirasakan saat 8 jam berhenti merokok. Mulai dari 48 jam berhenti merokok paru-parunya mulai bersih. Maka 72 jam hingga tiga bulan mulai bernapas normal, sirkulasi darah juga mulai membaik. Sementara, dari tigal bulan hingga sembilan bulan tanda- tanda yang berkaitan dengan sistem pernapasan seperti batuk, dan lainnya juga mulai membaik dan setahun kemudian resiko serangan jantung mulai berkurang 50%.
Dikatakan, bagi pecandu rokok, akan sehat kembali jika berhenti merokok selama 15 tahun dan resiko untuk jantung juga sama seperti orang yang tidak merokok.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz