DILI, 13 mei 2024 (TATOLI)—Duta Besar Brunei Darussalam di Timor Leste, Wan Hadfi Latif, menyampaikan kepada Presiden Republik Timor-Leste, Jose Ramos Horta bahwa Sultan Brunei Darussalam, H.M. Sultan Haji Hassanal Bolkiah dipastikan akan hadir dalam perayaan HUT Restorasi Kemerdekaan Timor-Leste yang ke-XXII.
Demikian hal itu diucapkan Dubes Brunei Darussalam di Timor Leste, Wan Hadfi Latif, kepada wartawan usai bertemu Presiden Horta di Istana Kepresidenan, Dili, senin ini.
Dubes Brunei itu mengatakan bahwa, dalam kunjungan Sultan Brunei Darussalam, H.M. Sultan Haji Hassanal Bolkiah ke Timor-Leste untuk mempererat kerja sama bilateral antara kedua negara.
“Saya bertemu dengan Presiden Horta untuk menyampaikan informasi tentang Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah yang akan mengunjungi Timor-Leste untuk berpartisipasi dalam perayaan HUT Restorasi Kemerdekaan Timor-Leste pada 20 mei mendatang. Yang Mulia Sultan hadir sebagai bentuk untuk lebih mempererat hubungan kerja sama bilateral kedua negara,” kata Dubes Abdul Latif.
Dubes Abdul Latif menambahkan kunjungan Sultan Haji Hassanal Bolkiah ke Timor-Leste, selain berpartsipasi dalam perayaan HUT Restorasi Kemerdekaan ke-XXII, Yang Mulia juga akan bertemu langsung dengan Presiden Republik dan Perdana Menteri, Xanana Gusmão.
Dikatakan, pertemuan yang dilakukan dengan Presiden Republik dan Perdana Menteri Timor-Leste itu untuk lebih memperdalam dan memperkuat kerja sama hubungan bilateral yang telah dilakukan selama lebih dari 20 tahun dan akan terus mendukung pembangunan Timor-Leste di bidang pendidikan, pariwisata dan lainnya.
Sementara, dalam lamam resmi Wikipedia yang diakses Tatoli, memaparkan, Sultan Brunei Darussalam, H.M. Sultan Haji Hassanal Bolkiah adalah Sultan dan Yang di-Pertuan Brunei yang ke-29 sejak tahun 1967 dan Perdana Menteri Brunei sejak kemerdekaan dari Britania Raya pada tahun 1984.
Beliau juga adalah salah satu penguasa monarki absolut terakhir di dunia. Ia merupakan putra tertua dari Sultan Omar Ali Saifuddien III dan Raja Isteri (Ratu) Pengiran Anak Damit, ia kemudian naik takhta sebagai sultan Brunei setelah ayahnya turun takhta pada 5 Oktober 1967.
Di bawah konstitusi 1959 Brunei, Sultan adalah kepala negara dengan kekuasaan eksekutif penuh, termasuk kekuasaan darurat sejak tahun 1962. Sultan Bolkiah juga sebagai Perdana Menteri serta memegang portofolio Menteri Pertahanan dan Keuangan.
Sultan Hassanal Bolkiah juga sebagai Menteri Pertahanan, dia juga sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Brunei, Jenderal Kehormatan di angkatan bersenjata Inggris dan Indonesia dan Laksamana Kehormatan Armada di Angkatan Laut Inggris. Dia menunjuk dirinya sebagai Inspektur Jenderal Polisi (IGP) dari Royal Brunei Police Force.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandiina Moniz
