DILI, 16 september 2023 (TATOLI)— Kementerian Pertanian Indonesia menawarkan beasiswa kepada tiga mahasiswa Timor-Leste, untuk melanjutkan studi di Indonesia pada bidang Pertanian.
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, Kementerian Pertanian Indonesia, melakukan tes masuk kuliah kepada para calon kandidat mahasiswa penerima beasiswa di aula Pusat Budaya Indonesia Dili, sabtu ini.
Wakil Direktur III Kementerian Pertanian Indonesia, Enrico Syaefullah mengatakan, beasiswa full ditawarkan Kementerian Pertanian Indonesia untuk tiga orang mahasiswa Timor-Leste.
“Program yang kita tawarkan adalah beasiswa full dari Kementerian Pertanian Indonesia untuk tiga orang mahasiswa. Tiga calon mahasiswa masing masing nanti akan melanjutkan studi ke Program Studi Pertanian, Program Studi Tata Air, dan Program Studi Teknik hasil Pertanian. Jadi, tiga calon mahasiswa akan mendapatkan beasiswa full,” kata Wakil Direktur III Kementerian Pertanian Indonesia, Enrico Syaefullah pada wartawan di kantor Pusat Budaya Indonesia Dili, sabtu ini.
Dijelaskan, calon penerima beasiswa akan melanjutkan studi di Politeknik Engineering Pertanian, selama tiga tahun dengan gelar D3. Dimana mereka akan mendapatkan 60% praktek dan 40% teori selama mengenyam Pendidikan studi di tempat tersebut.
“Diharapkan setelah nanti belajar disana, akan kembali ke Timor-Leste dan akan menambah menjadi sumber daya manusia di negara ini,” jelasnya.
Diakatakan, akhir september 2023 ini para mahasiswa tersebut, telah berada di Indonesia, karena kurikulum perkuliahan disana telah dimulai.
Sementera itu, Sub Kooordinator Pusat Pendidikan Pertanian di Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Willie Samodra Laya, mengatakan bahwa, pemberian beasiswa tersebut merupakan bagian dari meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Timor-Leste, khususnya dalam pengembangan SDM.
“Sesuai dengan misi dari Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pertanian, pada akhir-akhir ini kita sedang mengalami dampak perubahan iklim yang cukup ekstrim, COVID-19, kemudian terjadinya peran Ukraina dan Rusia. Jadi sangat berdampak pada krisis pangan global, sehingga melalui program ini, khususnya peningkatan SDM, kita bersama-sama dengan negara sahabat bagaimana mengatasi Krisis pangan global itu sendiri secara bersama dalam hal peningkatan potensi SDM,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini semua negara mengalami krisis pangan termasuk di Indonesia, sehingga melalui beasiswa pertanian ini, dapat meningkatkan produktivitas khususnya di komunitas pangan dalam menghadapi krisis pangan global dan mengelola kebutuhan air.
“Di Politeknik kami, nanti mereka akan difokuskan pada tata kelola air yang efisien dan efektif, kemudian penggunaan mekanisasi yang sangat berdampak pada peningkatan produktivitas di sektor pertanian, sehinga melalui misi ini kami berharap nanti secara nasional, Pemerintah Indonesia bisa saling bersama-sama dengan negara sahabat untuk mengatasi krisis pangan global,” ujarnya.
Ditempat yang sama Direktur Nasional di Kementerian Pertanian Timor-Leste, Hipolito da Costa menginformasikan bahwa, saat ini ada sekitar enam orang yang mengikuti tes untuk beasiswa tersebut.
“Dari enam orang tersebut nanti akan diseleksi hingga hanya tiga orang yang berhak untuk mendapatkan beasiswa tersebut,” tutur Hipolito.
Enam calon mahasiswa tersebut dari sekolah yang mengajari dasar pertanian, seperti Natarbora, Maliana dan lainnya.
Enam mahasiswa yang mengikuti tes tersebut seperti, Aderito Soares dari Maliana (kotamadya Bobonaro), Aquelino Rodrigues (Lautem), Filomena da Costa (Baucau), Jaimito Borges (Maliana), Saturnino Guterres (Liquica) dan Francisco Alcino dari Maliana.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
