iklan

POLITIK, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

JPIC-OIPAS nilai setengah dari Parpol tidak hargai jadwal kampanye

JPIC-OIPAS nilai setengah dari Parpol tidak hargai jadwal kampanye

Komisi Nasional Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Kristiani (JPIC) dan Observatorium Gereja untuk Urusan Sosial (OIPAS) menggelar keterangan pers kepada media. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 05 mei 2023 (TATOLI) – Komisi Nasional Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Kristiani  (JPIC) dan Observatorium Gereja untuk Urusan Sosial (OIPAS) di Sekretariat Konferensi Waligereja Timor-Leste menilai lebih dari setengah Partai Politik (Parpol) tidak menghargai jadwal kampanye yang telah ditetapkan.

Dalam keterangan pers kepada media, JPIC dan OIPAS dalam laporannya menyebutkan, lebih dari setengah partai politik tidak memenuhi jadwal kampanye yang disetujui Badan Nasional Pengawas Pemilu (CNE).

Koordinator OIPAS, João Belo, menggarisbawahi bahwa dokumen laporan tersebut merupakan upaya kedua organisasi berdasarkan pengamatan yang berlangsung dari 19 april hingga 03 mei 2023 dan berfokus pada kampanye menjelang Pemilihan Parlemen (Pilpar) 2023.

Dikatakan, adapun karakteristik kampanye, dimana berdasarkan laporan tersebut   mengungkapkan bahwa 45% menggunakan  jenis kampanye dialog, 25,5%  bertemu masyarakat di kotamadya, 20,5% gelar kampanye mini yang terjadi di kotamadya dan desa, 9% aksi penyebaran selebaran dan 3,5% berupa konferensi pers.

JPIC dan OIPAS mencatat bahwa, dalam aksi   bertemu masyarakat, terlihat  beberapa pihak juga melibatkan penyandang disabilitas, yang bertujuan untuk mempromosikan inklusif dan partisipasi warga negara yang setara.

Sementara, Ketua Eksekutif KPKC-OIPAS, Pastor Júlio Crispim, menyebut, sejak 2007, Gereja Katolik tetap berkomitmen mendukung kegiatan negara. “Gereja Katolik bermaksud untuk berkontribusi pada negara yang adil, transparan, bebas, inklusif dan demokratis,” katanya.

Dia mengungkapkan bahwa, setelah pemilihan, tim pemantau KPKC-OIPAS akan menyampaikan laporan kepada Sekretariat Teknis Administrasi Pemilihan (STAE) dan keuskupan Dili, Baucau, dan Maliana.

 Tim TATOLI/ Penerjemah : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!