iklan

INTERNASIONAL, DILI, PENDIDIKAN

Pemerintah Selandia Baru dukung Program ‘Eskola iha Uma’ senilai $1,6 juta

Pemerintah Selandia Baru dukung Program ‘Eskola iha Uma’ senilai $1,6 juta

Duta Besar Selandia Baru untuk TL, Philip Hewitt dan Menteri Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Armindo Maia menandatangani kesepakatan mendukung program ‘Eskola iha Uma’ di Vila Verde, Dili, kamis (10/11). Foto TATOLI/Egas Cristóvão

DILI, 10 November 2022 (TATOLI)— Pemerintah Selandia Baru melalui Kedutaan Besarnya di Timor-Leste (TL) mendukung dana senilai $1,6 juta, untuk program ‘Eskola iha Uma’ yang diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MEJD).

Dukungan dana diberikan dengan penandatanganan kesepakatan antara Duta Besar Selandia Baru untuk TL, Philip Hewitt dan Menteri MEJD, Armindo Maia di Vila Verde, Dili, kamis ini.

“Kami bekerja sama dengan Kedutaan Besar Selandia Baru untuk mempercepat proses program ‘Eskola iha Uma’ sehingga anak-anak di kotamadya Dili dapat memiliki akses ke pendidikan pra-sekolah”, kata Menteri Armindo Maia.

Menurut Menteri Armindo, anggaran tersebut dimaksudkan untuk mendukung barang dan jasa, terutama pelatihan guru, pembelian peralatan dan bahan mengajar untuk perpustakaan keliling.

Armindo Maia mengingatkan bahwa pemerintah Selandia Baru telah mendukung program pra-sekolah, tetapi dengan komitmen untuk terus memperkuat kerja sama antara kedua negara.

Sementara, Duta Besar Selandia Baru, Philip Hewitt, mengungkapkan pihaknya  telah mendukung beberapa program di bidang pendidikan, diantaranya, Programme to Play, Learn, Discover and Succeed.

“Kami senang bekerja sama dengan MEJD dan ingin semua siswa memiliki akses ke pendidikan berkualitas di negara ini. Kami memiliki program jangka pendek dan kami berniat untuk melaksanakannya dengan cepat”, tegasnya.

Direktur Nasional Pendidikan Pra-Sekolah, Tomas Pereira, mengungkapkan   saat ini Kementerian telah mendaftarkan 521 anak dari 81 kampung di desa di Dili, untuk mendapatkan manfaat dari sekolah di rumah.

“Kami berhasil mendirikan 22 pusat pembelajaran di 81 kampung. Karena itu, kami melaporkan 521 penerima manfaat. Dan Anak-anak ini bersekolah tiga jam sehari,” tambahnya.

Menurutnya, program ini bertujuan untuk menarik anak-anak untuk belajar dan melanjutkan proses belajar mereka.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!