DILI, 08 september 2022 (TATOLI)—Perwakilan World Bank Group di Timor-Leste, Bernanrd Harborne mengatakan, selama ini Pemerintah Timor-Leste (TL) terus berupaya untuk mengatasi masalah kurang gizi tetapi investasi yang diberikan belum maksimal dan sesuai dengan kebutuhan.
“Jadi kita masih melihat ada kesenjangan. Perkiraan kami adalah sekitar $50 juta dolar diperlukan untuk mengatasi masalah stunting setiap tahun. Jika ingin melaksanakan rencana aksi nasional yang dikonsultasikan hingga tahun 2030, maka membutuhkan sekitar $50 juta dolar,” ungkap Perwakilan World Bank dalam Forum Tingkat Tinggi Tentang Konsolidasi Investasi Untuk Mengatasi Stunting Bagi Anak di bawah lima (5) tahun di TL. Forum itu digelar di City 8 Manleuana, kamis ini.
Ia menjelaskan, demi menjawab hal ini Pemerintah telah berkomitmen dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023 akan mengalokasikan $10 juta pada Kementerian Kesehatan demi mengatasi masalah kurang gizi.
Tetapi, dikatakan ada masalah lain yang harus diprioritaskan seperti penyediaan air bersih pada masyarakat pedesaan, pendidikan, pertanian dan banyak kegiatan yang membutuhkan dukungan dari Pemerintah dan para mitra.
“Semua itu harus dari Pemerintah. Bisa juga dari mitra. Jadi ya, saat ini saya rasa masih ada kejanggalan,” katanya.
Sementara, Wakil Menteri (Wakmen) Kesehatan, Bonifácio Mau Coli dos Reis memperjelas bahwa pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berfokus pada kualitas implementasi. Untuk itu, diharapkan agar mitra luar negeri yang ikut hadir dan memberikan dukungan dalam melawan masalah kurang gizi harus sesuai dengan rencana nasional yang sudah ditetapkan.
“Implementasi yang mereka lakukan harus sesuai dengan politik Pemerintah. Dana yang dialokasikan setiap tahun saya akui memang sangat sedikit tetapi kita selalu melakukan koodinasi,” ucap Wakmen Kesehatan.
Soal alokasi $10 juta dari Pemerintah khususnya untuk Kemenkes sendiri adalah komitmen dari Perdana Menteri, Taur Matan Ruak untuk mengatasi masalah kurang gizi. Untuk itu Kemenkes siap untuk mengimplementasikan sesuai dengan tahapan program yang ada.
“Salah satunya kita ingin mengaktifkan kembali Timor Vita, untuk bisa mendistribusikan makanan yang diperkaya vitamin kepada anak-anak,” ucapnya.
Timor Vita sendiri adalah makanan campuran yang diperkaya khusus untuk anak-anak di bawah usia lima tahun dan ibu hamil dan menyusui dengan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk perkembangan yang sehat.
Dengan tujuan mengatasi Malnutrisi Akut Sedang (MAM) pada anak dan ibu, sebagian dari Program berfokus pada produksi produk lokal makanan tambahan. Program ini mampu memberikan solusi berkelanjutan untuk malnutrisi akut sambil membangun kapasitas lokal dan memperbaiki masalah penyimpanan makanan.
Makanan yang dihasilkan, Timor Vita, merupakan bahan yang khusus disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat Timor-Leste. Karena, telah diuji oleh penduduk setempat dan dikemas dan mudah untuk diangkut, tetapi pada beberapa tahun terakhir diberhentikan karena kurangya pembiayaan.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz