DILI, 30 juni 2022 (TATOLI)—United States Agency for International Development (USAID) bersama Lembaga Swadaya Masyarakat, kamis ini, meluncurkan hasil studi penelitian 2022 yang dikembangkan sebagai bagian dari Kegiatan Advokasi LSM untuk Good Governance (pemerintahan yang baik).
Perwakilan USAID, Zema Semunegus, mengingatkan penelitian ini berbasis bukti sangat penting untuk mengembangkan advokasi yang sukses, memungkinkan organisasi untuk mengetahui hasil penelitian mana yang dipakai dalam advokasi mereka.

“Hasil dari studi ini dapat memberikan bukti yang meyakinkan bagi pejabat pemerintah dan pengambil keputusan lainnya untuk mengadopsi kebijakan baru dan menerapkan rekomendasi, mendorong kolaborasi yang efektif, keterlibatan konstruktif antara LSM dan pemerintah,” ungkap Perwakilan USAID kepada wartawan, di Hotel Timor.
Proyek penelitian ini dimulai pada Agustus 2020 dan akan berakhir pada 2025. Untuk melancarkan penelitian tersebut, USAID telah memberikan dana sebesar $9,5 juta.
Hasil dari penelitian tersebut guna mengumpulkan bukti demi mendukung advokasi kebijakan di bidang pemerintahan dari LSM masing-masing.
Proyek penelitian itu mencakup berbagai isu penting bagi masyarakat Timor, termasuk akses pendidikan dan kesehatan bagi para penyandang cacat, mekanisme penyelesaian sengketa masyarakat dan akses air bersih.
Selain itu, meneliti mengenai perlindungan anak dari kekerasan seksual, akses pelatihan kejuruan untuk pemuda pedesaan, dan pemantauan masyarakat proyek infrastruktur lokal dan produsen pertanian pedesaan.
Hasil studi ini akan digunakan untuk meningkatkan advokasi dan kerjasama dengan pemerintah , agar bisa mengatasi berbagai masalah dan melayani warga negara Timor dengan lebih baik lagi.
Direktur Eksekutif FONGTIL (Forum ONG Timor-Leste), Valentim da Costa Pinto, mengucapkan terima kasih kepada USAID atas dukungannya kepada LSM melakukan penelitian dengan mitra pemerintah dan pemangku kepentingan utama.
“Kami berharap dapat memperkuat kemitraan dalam kebijakan dan memberikan visibilitas yang lebih besar terhadap kebutuhan dan prioritas warga,” katanya.
Perwakilan dari Layanan Dukungan Masyarakat Sipil dan Audit Sosial (SASCAS, tetum), Daniel dos Santos, mengakui LSM memiliki peran penting dalam pembangunan negara dan tentunya berkontribusi pada program Pemerintah.
“LSM adalah mitra Pemerintah untuk memberikan kritik pada layanan Pemerintah dan Negara. Kritik dan dukungn dari para mitra untuk bersama mendukung masyarakat dan Pemerintah untuk memberikan kinerja yang berkualitas dan mencapai rencana pembangunan negara,” jelasnya.
Delapan LSM yang menerima dukungan dari USAID antara lain Asosiasaun Defisiénsia Timor-Leste (ADTL), Belun, Community Based Rehabilitation Network Timor-Leste (CBRNTL), Fundação Hafoun Timor Leste (FHTL), Judicial System Monitoring Program (JSMP), Many Hands One Nation (MAHON), Institut Mata Dalan (MDI), Programa Spesifiku fo Prioridade ba Ema Kiak (PROSPEK).
Direktur Eksekutif ADTL, Cesario da Silva, mengatakan ADTL akan menggunakan hasil studi tentang akses pendidikan bagi penyandang disabilitas di TL untuk lebih memahami tantangan nyata yang dihadapi penyandang disabilitas dalam mengakses pendidikan di negara ini.
ADTL juga akan menggunakan bukti untuk melanjutkan advokasi dan bekerja dengan otoritas terkait untuk meningkatkan akses pendidikan bagi para penyandang disabilitas.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Cancio Ximenes