DILI, 18 juni 2022 (TATOLI)—Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dili terus melonjak. Di kotamadya Dili sejak awal januari 2022 hingga saat ini tercatat 3.622 kasus dan 33 orang meninggal dunia akibat terkena DBD.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL), sabtu, 18 juni tercatat kasus DBD secara nasional sejak awal januari 2022 hingga saat ini telah mengidentifikasi 5.205 penderita DBD dan 56 orang meninggal dunia.
Dalam siaran pers itu dijelaskan, kasus-kasus tersebut teridentifikasi di kotamadya Dili dengan 3.622 kasus, Manatuto (176), Ermera (118), Baucau (331), Manufahi (213), Covalima (149), Liquica (155), Bobonaro (58), Aileu (85), Viqueque (83), Ainaro (45), Lautem (164) dan enam kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili dengan 3.622 kasus dan 33 orang meninggal dunia. Kasus DBD juga tercatat di 12 kotamadya lainnya,” tulis siaran pers itu.
Dalam siaran pers juga dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari Pos Administratif Dom Aleixo, dengan 2.174 kasus, Pos Administratif Cristo Rei (537 kasus), Pos Administratif Na’in Feto (440 kasus), Pos Administratif Vera Cruz (397 kasus), Atauro (18 kasus) dan 56 tercatat dari Metinaro.
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke pusat kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Dinas Kesehatan Kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz