DILI, 13 juni 2022 (TATOLI)—Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selama empat tahun sejak 2019 hingga 2022 telah membangun 639 fasilitas kesehatan di Timor-Leste.
Wakil Menteri Kesehatan, Bonifacio Maucoli dos Reis mengatakan fasilitas kesehatan yang dibangun menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan biayai dari para donator dan juga menggunakan dana Covid-19.
“Fasilitas Kesehatan tersebut dibangun dari tahun 2019 hingga 2022 yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), yang didukung dengan dana dari para donator serta menggunakan dana Covid-19,” kata Wakil Menteri, Bonifacio pada Tatoli di Caicoli Dili, senin ini.
Dijelaskan, dari 639 fasilitas kesehatan tersebut diantaranya, 71 pusat kesehatan, 325 pos kesehatan, 50 ruang bersalin, tiga (3) mini ruang bersalin, 12 mini laboratorium, 156 tempat tinggal, 12 tempat isolasi Covid-19 di 12 kotamadya dan sepuluh (10) laboratorium Covid-19.
“Konstruksi yang dibangun masih belum memadai. Kita berusaha untuk terus membangun lagi, karena dibeberapa desa tidak ada fasilitas Kesehatan. Sekitar 100 lebih pos Kesehatan yang belum dibangun,” jelasnya.
Dikatakan, mengenai persediaan peralatan medis di fasilitas kesehatan yang belum memadai, Kemenkes berusaha untuk menerapkan program Kesehatan yang telah ditetapkan pada Pemerintah Konstitusi Kedelapan, berkaitan dengan kesehatan yang baik.
“Untuk menjamin Kesehatan yang baik, dibutuhkan juga membangun dan menambah fasilitas kesehatan, atau rehabilitasi gedung seperti, rumah sakit, klinik dan lainnya di Timor-Leste untuk mencapai tujuan pembangunan keberlanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, dikatakan Kemenkes melalui Badan Penyimpanan Obat Obatan dan Peralatan Medis (SAMES), menyediakan obat dan peralatan medis melalui dana APBN dan dari donasi para mitra.
“Sedangkan untuk sumber daya alam, harus memberikan pelatihan yang berkualitas, agar dapat menambah pengetahuan para tenaga medis,” katanya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz