DILI, 26 april 2022 (TATOLI)—Uni Eropa (UE) mendukung Adventist Development & Relief Agency (ADRA) Timor-Leste (TL) dan Rede Feto memberdayakan perempuan melalui Proyek Hakbi’it Feto dan program Asosiasaun Poupansa no Impréstimu Suco (VSLA) atau Asosiasi Simpan Pinjam Desa.
Proyek Hakbi’it Feto didanai Uni Eropa dengan anggaran senilai $869.565, dan diimplementasikan ADRA-TL dan Rede Feto yang akan memberikan pelatihan selama empat bulan. Pelatihan dimulai Mei hingga Agustus 2022 di empat kotamadya yaitu, Ainaro, Baucau, Bobonaro dan Dili.
Duta Besar Uni Eropa di TL, Andrew Jacobs mengatakan program ini diwujudkan untuk memberikan dukungan keuangan bagi organisasi masyarakat sipil demi memberdayakan perempuan rentan.
“Proyek ini fokus pada pemberdayaan perempuan dalam pengelolaan simpan pinjam. Uni Eropa memastikan perempuan tidak tertinggal. Karena itu, kita terus membantu meningkatkan kapasitas perempuan di beberapa negara, termasuk Timor-Leste,” kata Andrew Jacobs dalam sambutannya di kantor Rede Feto, Caicoli, senin ini.
Dikatakan, Uni Eropa terus memberikan dukungan keuangan untuk memberdayakan perempuan rentan guna mendapatkan pengetahuan tentang manajemen keuangan. UE menganggap bahwa perempuan sangat lemah dan sebagian besar memperoleh pendapatan lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki.
Dilain pihak, Direktur Program ADRA-TL, Marsaulina Pasaribu mengatakan, empat kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) perempuan memenuhi kriteria untuk mendapatkan manfaat dari proyek pelatihan VSLA.
“Ada delapan kelompok perempuan yang terpilih untuk proyek VSLA. Hasilnya ada empat kelompok yang memenuhi syarat,” tambahnya.
Empat LSM tersebut adalah, Unidade Feto ba Dezenvolvimentu (UFD) di Baucau, Feto Hadomi Família Group (FHF) di Ainaro, Grupu Feto Foinsa’e Timor Lorosa’e (GFFTL) di Dili dan Haburas Moris Foundation (HMF) di Bobonaro.
Dijelaskan, keempat LSM tersebut telah memenuhi pelatihan untuk menjadi Pembimbing VSLA sejak desember 2021 dan telah melalui proses seleksi proposal pada awal 2022.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Rede Feto, Nina Fernandes mengatakan ini adalah pertama kalinya proyek VSLA diimplementasikan. Asosiasinya tegas untuk memberdayakan perempuan melalui peningkatan kapasitas.
“Kami memberikan pelatihan manajemen keuangan. Dengan demikian, perempuan dapat mengelola uang mereka dan mengakses uang simpan pinjam. Ini mendukung mereka menjalankan bisnis untuk mendapatkan penghasilan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa ada 46 kelompok Rede Feto telah dibentuk di seluruh negeri untuk memberikan bantuan pemberdayaan perempuan dalam proyek yang berbeda.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz