DILI, 20 April 2022 (TATOLI)— Polisi Nasional Timor-Leste (PNTL), mencatat tiga kasus kriminal pemilu selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2022 putaran kedua yang digelar pada 19 april ini.
Juru Bicara Komando PNTL, Kepala Inspektur Polisi, Armando Monteiro, menjelaskan, ketiga kasus tersebut terjadi di Desa Makadiki, Kotamadya Viqueque no Desa Hera, Kotamadya Dili.
Dijelaskan, kasus yang terjadi di Desa Makadiki, Pos Administratif Uatulari,Kotamadya Viqueque karena, adanya upaya mengganggu tindakan pemilu, saat proses perhitungan suara sedang berlangsung di tempat pemunggutan suara di desa tersebut.
“Setelah adanya gangguan tersebut, pihak di tempat itu langsung meminta kepada PNTL untuk melakukan intervensi. Untuk itu, PNTL melalui Unit Spesial Polisi (UEP) langsung mengamankan situasi, tetapi, dampaknya mobil petugas keamanan rusak akibat dilempar. Namun, saat itu juga PNTL berhasil menangkap dua pelaku,” jelasnya dalam konferensi pers yang digelar di Markas Besar PNTL, Caicoli, Dili, rabu ini.
Dia juga menambahkan, mengenai informasi yang tersebar bahwa diduga ada orang membakar rumah di Desa Makadiki, pihak PNTL belum menerima laporan resmi dari Komando PNTL Kotamadya Viqueque.
Sementara itu, di Desa Hera, Armando mengatakan, PNTL mencatat dua kasus. Dimana ada orang tidak dikenal menyerang petugas pemilu di tempat pemunggutan suara di Hera.
“Dalam kasus itu, ada dua orang yang menjadi korban. Dimana sebuah motor rusak parah akibat dari kasus penyerangan tersebut. Kasus itu sekarang dalam proses investigasi oleh PNTL kotamadya Dili,” ungkapnya.
Selain kasus kriminal selama Pilpres, PNTL juga mencatat kasus kecelakaan lalu lintas. Ada 20 kasus yang terjadi selama kampanye Pilpres. Dari 20 kasus itu, 19 diantaranya akibat kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan satu orang meninggal dunia.
Dilain pihak, Komando PNTL juga menyampaikan selamat kepada masyarakat Timor-Leste yang telah menunjukan kematangan dengan berkontribusi pada keamanan dan stabilitas selama kampanye dan Pilpres 2022.
Reporter : Natalino Costa
Editor : Florencio Miranda Ximenes (penerjemah : Armandina Moniz)