iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, DILI, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Hari Perempuan Internasional : PM Taur akui partisipasi perempuan dalam proses pembangunan

Hari Perempuan Internasional : PM Taur akui partisipasi perempuan dalam proses pembangunan

Perdana Menteri Timor-Leste, Taur Matan Ruak. Foto Tatoli/António Gonçalves

DILI, 08 Maret 2022 (TATOLI)— Perdana Menteri (PM) Timor-Leste, Taur Matan Ruak  mengakui pentingnya peran  perempuan dalam menghadapi tantangan dan partisipasi mereka dalam proses pembangunan nasional.

PM Taur mengatakan hal tersebut   melalui siaran pers yang diakses   Tatoli, selasa ini, berkaitan dengan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 maret 2022 ini.

“Tanggal 8 maret 2022, adalah Hari Perempuan Internasional yang diperingati di seluruh dunia. Tahun ini dengan tema ‘Kesetaraan Gender Hari Ini Untuk Masa Depan Yang Berkelanjutan’. Jadi, peran dan partisipasi perempaun sangat penting  dalam proses pembangunan nasional,” kata PM, Taur melalui siaran pers itu.

Berita terkait : Hari Perempuan Internasional 2022 : CEPAD gelar pelatihan bias di Lautem

Kepala Pemerintah, meminta  kepada semua perempuan, khususnya pemimpin perempuan dengan representasi kepemimpinan, selain berkontribusi dengan meningkatnya kapasitas ilmiah, etika, dan moral dan pengetahuan untuk Kesetaraan Gender, juga bertindak sebagai protagonis dan subyek kebijakan publik untuk legitimasi demokrasi, pemerintahan yang baik, dan pembangunan yang berkelanjutan.

“Kepada semua Perempuan nasional dan internasional yang hari ini merayakan Hari Perempuan Internasional, hari raya Pemberdayaan Perempuan, saya mengucapkan selamat dengan tulus dengan harapan terbaik untuk kesehatan dan kesuksesan keluarga, akademik, profesional, dan social,” ungkap PM Taur.

PM Taur juga mengatakan, tantangan dunia yang semakin terhubung dan saling bergantung, seperti krisis pandemi Covid-19, untuk pencegahan, mitigasi, dan membasminya melalui ketergantungan kerjasama individu dan kolektif, yang telah dilaksanakan di TL  dalam tingkat internasional.

Dijelaskan, tantangan yang merupakan hambatan nyata, dapat membahayakan implementasi yang tepat dari kebijakan sensitif gender dan mitigasi kerentanan. Seperti, pengentasan kemiskinan, penanggulangan gizi buruk, dan akses ke layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, perumahan, atau jaminan sosial, dan lainnya.

“Dalam semua tantangan ini, kami mengandalkan perempuan sebagai agen transformasi dan perubahan, dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja, di perusahaan, dan di masyarakat,” tegas PM Taur.

 

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor   : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!