DILI, 02 Maret 2022 (TATOLI)— Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD), terus melonjak. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL) sejak awal januari 2022 hingga saat ini telah mengidentifikasi 2.603 penderita DBD dan 33 orang meninggal dunia. Dari total tersebut kotamadya Dili tetap menjadi urutan pertama.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kemenkes, selasa ini, 02 maret menyebutkan, kasus tersebut teridentifikasi di kotamadya Dili dengan 1.677 kasus, Manatuto (153), Ermera (90), Baucau (105), Manufahi (106), Covalima (92), Liquica (83), Bobonaro (37), Aileu (69), Viqueque (53), Ainaro (35), Lautem (100) dan tiga kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili dengan 1.677 kasus dan 16 orang meninggal dunia. Kasus DBD juga tercatat di 12 kotamadya lainnya,” tulis siaran pers itu.
Dalam siaran pers juga dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari Pos Administratif Dom Aleixo, dengan 911 kasus, Pos Administratif Cristo Rei (344 kasus), Pos Administratif Na’in Feto (198 kasus), Pos Administratif Vera Cruz (182 kasus), Atauro (13 kasus) dan 29 tercatat dari Metinaro.
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke pusat kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Dinas Kesehatan kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz