DILI, 17 februari 2021 (TATOLI)— Berdasarkan data nasional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL) sejak awal januari 2022 hingga saat ini telah mengidentifikasi 2.115 penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 30 orang meninggal dunia. Dari jumlah total tersebut, kotamadya Dili paling tertinggi.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kemenkes, kamis, 17 februari menyebutkan, kasus tersebut teridentifikasi di kotamadya Dili paling tertingi dengan 1.347 kasus. Selanjutnya, kotamadya Manatuto (136), Ermera (85), Baucau (101), Manufahi (91), Covalima (80), Liquica (70), Bobonaro (32), Aileu (54), Viqueque (44), Ainaro (28), Lautem (84) dan tiga kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili dengan 1.347 kasus dan 16 orang meninggal dunia. Kasus DBD juga tercatat di 12 kotamadya lainnya,” tulis siaran pers itu.
Berita terkait : Update Kasus DBD : 2.114 teridentifikasi di 13 kotamadya
Dalam siaran pers juga dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari Pos Administratif Dom Aleixo, dengan 720 kasus, Pos Administratif Cristo Rei (294 kasus), Pos Administratif Na’in Feto (153 kasus), Pos Administratif Vera Cruz (143 kasus), Atauro (12 kasus) dan 25 tercatat dari Metinaro.
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke pusat kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Berita terkait : SAMES import cairan Malathion dari Perusahaan South Australia
Dinas Kesehatan Kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz