iklan

KESEHATAN, DILI

20 pasien DBD kini dirawat di Pusat Rawat Inap Tasi Tolu

20 pasien DBD kini dirawat di Pusat Rawat Inap Tasi Tolu

Direktur Pelayanan Kesehatan Kota Dili (SSMD), Agostinha Segurado. Foto Tatoli/ Egas Cristóvão

DILI, 15 Februari 2022 (TATOLI)- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktur Pelayanan Kesehatan Kota Dili (SSMD), Agostinha Segurado mengungkapkan, Pusat Rawat Inap Tasi Tolu kini telah menampung 20 orang pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Kami mulai menerima pasien Demam Berdarah yang dirawat di Tasi Tolu. Sementara itu,  Dinas Kesehatan Dili telah menghentikan rawat pasien di Vera Cruz dan mulai menerima pasien baru DBD yang dirawat  di Tasi Tolu. Jadi, saat ini  kami telah mendaftarkan 20 pasien baru DBD di Tasi Tolu”, kata Agostinha Saguradu, di Kementerian Solidaritas dan   Sosial Inklusif  (MSSI), Caicoli, Dili, selasa ini.

Menurutnya, Pusat Rawat Inap Tasi Tolu hanya berfokus pada perawatan pasien, terutama anak-anak berpenyakit demam berdarah dan penyakit lainnya.

“Kami memutuskan memindahkan pasien DBD ke Pusat Rawat Inap di Tasi Tolu. Berdasarkan peningkatan jumlah kasus baru Covid-19, karena Pusat Rawat Inap di Vera Cruz dan Lahane akan digunakan untuk merawat pasien yang terkonfirmasi Covid-19,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa tim telah  mulai melakukan persiapan antara tanggal 3 hingga 9 februari untuk pengoperasian gedung A dan B. Kedua pusat tersebut akan dipasang  peralatan, ruang rawat dan ruang obat-obatan.

“Mulai hari ini Vera Cruz   hanya fokus pada perawatan kesehatan untuk pasien terkonfirmasi Covid-19,” jelasnya.

Ditanya tentang pelaksanaan fumigasi untuk mencegah  DBD, Direktur tersebut mengatakan,  saat ini dihentikan sementara  selama seminggu karena kekurangan produk fumigasi.

Menurutnya,  SSMD terus bekerja sama dengan Palang Merah Timor-Leste (CVTL) dan inspektur kesehatan untuk pendistribusian produk larvasida dan sosialisasi pencegahan penyakit DBD

Agostinha Segurado menuturkan, tim telah  melakukan fumigasi pada  190 ribu rumah lebih di empat pos administratif di Dili.

“Antara November 2021 dan sebelum 18 januari,  kami melakukan fumigasi hanya di daerah yang paling berisiko terkena DBD. Namun, setelah 18 Januari jumlah kasus DBD meningkat. Jadi, kami mengubah strategi   dan melakukannya di seluruh desa”, paparnya.

Timor-Leste melaporkan sejak awal Januari, hingga saat ini telah teridentifikasi 2.045 kasus demam berdarah dan 30 orang meninggal dunia.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!