DILI, 03 januari 2022 (TATOLI)– Ketua Dewan Administrasi Otoritas Pelabuhan Timor-Leste (APORTIL), Flávio Cardoso Neves mengatakan Kapal Berlin Ramelau akan beroperasi tiga kali seminggu demi mencegah kelebihan beban atau overloading selama arus balik liburan akhir tahun untuk Oe-cusse – Dili.
Flávio menjelaskan, Kapal Berlin Ramelau sendiri sudah beroperasi tiga kali berlayar Oe-cusse – Dili sebelum menyambut tahun baru dan semuanya berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan karena banyak masyarakat yang akan melakukan mudik.
“Untuk arus balik karena ini awal tahun jadi dalam seminggu ini bisa tiga kali tapi untuk kedepannya nanti Kapal Berlin Ramelau hanya bisa beroperasi dua kali dalam seminggu,” jelas Flávio kepada Tatoli di Kantor APORTIL, senin ini.
Berita terkait : Jerman secara resmi serahkan Kapal Berlin Ramelau kepada Pemerintah TL
Ia memperkirakan, jumlah masyarakat yang akan membeli ticket balik ke Dili dari Oe-cusse diperkirakan akan meningkat dalam seminggu ini sampai 7 januari nanti.
APORTIL juga berkoordinasi dengan perusahaan swasta Versado Shipping melalui Kapal Cepat untuk bisa melakukan pertukaran jadwal operasi Dili – Oe-cusse.
“Saat ini kita sudah siapkan arus balik dari Oe-cusse, untuk memfasilitasi mereka yang telah melalui liburan Natal dan Tahun Baru. Hari ini akan kembali ke Oe-cusse agar nantinya tidak overloading atau penuh,” ungkapnya.
Berita terkait : 13 WNTL siap jadi awak kapal Berlin Ramelau
Flávio menginformasikan, harga ticket dari Kapal Berlin Ramelau sendiri masih sama dengan Kapal Berlin Nakroma yaitu $8 untuk satu kali berlayar, tetapi harga ticket ini akan diperbarui setelah dilakukan cabotage oleh teknis APORTIL yang nantinya akan dibawa ke Dewan Menteri.
“Harganya sendiri masih sama karena masih menunggu teknik lakukan cabotage. Tapi bagi saya yang penting adalah kita menetapkan harga yang pas dan paling penting kita juga tidak membebani perusahaan swasta karena,” katanya.
Ia pun menjamin, keputusan dari APORTIL nantinya untuk harga ticket Kapal Berlin Ramelau juga dilihat dari kondisi ekonomi masyarakat Timor-Leste agar tidak membebani karena tujuan pertama adalah konektivitas dari Atauro dan Oe-cusse bisa berjalan dengan baik.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz