DILI, 16 desember 2021 (TATOLI)—Perdana Menteri, Taur Matan Ruak mengatakan, perjuangan Mendiang Pahlawan Timor-Leste (TL) dan juga Wartawan senior, Max Stahl sangat penting dalam membangunkan dunia.
Demikian hal tersebut diutarakan, PM Taur usai memberikan penghormatannya pada Abu Mendiang Putra Kebanggaan dan Pahlawan Timor-Leste (TL) dan juga Wartawan senior, Max Stahl di kantor Pusat Audivisual Max Stahl (CAMSTL) Benfica, Colmera, Dili, rabu.
Dalam siaran pers yang diakses Tatoli menyebutkan, dalam penghormatannya pada Mendiang Max didampingi Istrinya, Isabel da Costa Ferreira dan anak-anaknya beserta Ketua Kabinet dan Staff Kabinet Perdana Menteri, rabu malam.
Berita terkait : Abu Max Stahl tiba di Timor-Leste
“Seluruh dunia, Masyarakat dan Timor-Leste memberikan penghormatan untuk perannya dalam perjuangan kita, khususnya pada kasus 12 November,” jelas PM Taur,
Kepala Pemerintahan itu mengatakan, peran Max Stahl dan para media masa sangat penting dalam perjuangan pembebasan nasional, untuk membangunkan dunia dan mensosialisasi kepada dunia tentang penderitaan orang Timor, khususnya pada Tragedi Santa Cruz 12 November.
Berita terkait : Kenang 30 tahun tragedi Santa Cruz, Prosesi kremasi Max Stahl dilakukan pada 12 November
“Jika media tidak ada, kita diabaikan, tidak ada yang mengenali TL dan orang tidak tahu kita. Peran media dan Max Stahl waktu itu adalah alasan utama membangunkan semua orang bahwa sesuatu terjadi di TL,” kata PM Taur.
Mendiang Max Stahl merekam brutalitas Tentara Indonesia pada insiden Dili di Santa Cruz, 12 November 1991. Untuk dedikasinya, pemerintah Timor-Leste menganggap Max Stahl sebagai pahlawan nasional, dan memberikan penghargaan ‘Grande Colar da Ordem Timor-Leste’.
Berita terkait : Max Stahl wafat, Pemerintah TL sampaikan belasungkawa
Pahlawan Timor-Leste dan Wartawan Senior Inggris Max Sthal atau Christopher Wenner menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Princess Alexandra di Brisbane – Australia, pada 28 oktober 2021. Mendiang Max meninggal dunia karena menderita penyakit kanker.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz