iklan

EKONOMI, POLITIK, INTERNASIONAL

ILO : 1,6 miliar di seluruh Asia dan Pasifik tidak miliki akses ke perlindungan kesehatan sosial

ILO : 1,6 miliar di seluruh Asia dan Pasifik tidak miliki akses ke perlindungan kesehatan sosial

Foto google

DILI, 13 desember 2021 (TATOLI)— Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) melalui laporannya memperkirakan 1,6 miliar orang di Asia dan Pasifik tidak memiliki akses yang efektif terhadap perlindungan kesehatan sosial.

Berdasarkan  siaran pers yang diakses Tatoli, menyebutkan dengan adanya latar belakang pandemi Covid-19,   juga mengungkapkan peran penting perlindungan kesehatan sosial untuk melindungi kesehatan, pekerjaan, dan pendapatan masyarakat pada saat krisis dan seterusnya.

Menanggapi peluncuran laporan tersebut, Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder mengatakan, perlunya berinvestasi dalam perlindungan kesehatan sosial dengan memberikan kontribusi penting untuk mencapai cakupan kesehatan universal.

“Pandemi Covid-19 telah mengingatkan kita akan pentingnya hal itu dalam mendukung kesehatan, pekerjaan, dan pendapatan masyarakat, serta perannya sebagai elemen kunci dari pemulihan yang inklusif.  Ini adalah pilihan kebijakan etis dan rasional dan membuka jalan menuju pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial,” ungkap Guy.

Laporan tersebut, katanya mengidentifikasi ketidaksetaraan yang signifikan dalam cakupan perlindungan kesehatan di dalam dan di seluruh negara di Asia dan Pasifik.

Laporan tersebut mengakui bahwa sementara banyak negara telah membuat kemajuan yang signifikan dalam hal peningkatan cakupan perlindungan kesehatan sosial, kecukupan manfaat tetap menjadi tantangan dengan kekurangan dana atau pendanaan yang tidak terduga sebagai masalah utama.

Sementara itu, Asisten Direktur Jenderal dan Direktur Regional ILO untuk Asia dan Pasifik , Chihoko Asada-Miyakawa mengatakan, terlalu banyak orang di Asia dan Pasifik tetap tanpa cakupan atau akses yang efektif ke layanan kesehatan, dan situasi diperburuk oleh pandemi  Covid-19.

“Memperluas cakupan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan akan membantu masyarakat bergerak menuju pemulihan inklusif, yang mengatasi kesenjangan struktural mendalam yang telah menghambat kemajuan terlalu lama,” jelas Chihoko.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!