DILI, 06 desember, 2021 (TATOLI)—Centro Quesadhip Ruak (CQR), senin ini secara resmi meluncurkan Perpustakaan Perdamaian Anak untuk membantu anak-anak meningkatkan keterampilan membaca.
Pendiri CQR, Isabel da Costa Ferreira mengatakan tujuan peluncuran perpustakaan anak-anak tersebut untuk menyediakan berbagai buku sejarah dan membantu anak-anak menjadi efektif dalam keterampilan membaca.
Perpustakaan perdamaian anak-anak ini didirikan untuk membantu anak-anak memperoleh keterampilan membaca dan dapat memahami sejarah budaya, perilaku masyarakat, lingkungan khususnya dalam bahasa Korea dan Tetum.
“Perpustakaan ini menyediakan beberapa buku sejarah. Sejarah tidak hanya dari Korea Selatan tetapi sejarah juga diberikan dari Timor-Leste, yang buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Tetun,” kata Isabel di CQR Taibessi, senin ini.
Buku-buku tersebut juga dilengkapi dengan gambar animasi untuk menarik minat anak-anak untuk lebih banyak membaca. Buku sejarah diambil dari beberapa negara yang berbeda terdiri dari Amerika, Inggris, Perancis, Australia, Timor-Leste dan lainnya.
Sementara itu, Duta Besar Korea Selatan, Kim Jeong-Ho sangat berterima kasih atas inisiatif organisasi CQR melalui bantuan dari Organisasi JUJU yang membawa inisiatif tersebut. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk memberikan anak-anak Timor buku-buku untuk membaca secara efektif.
“Saya sangat mengapresiasi program ini untuk memberikan anak-anak beberapa buku untuk dibaca. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak dan mengembangkan keterampilan mereka untuk memberikan kesempatan yang baik bagi sekolah mereka,” kata Kim Jeong-Ho.
Dubes Korsel menekankan bahwa anak-anak TL perlu meningkatkan perolehan untuk lebih banyak belajar dan dapat membantu meningkatkan sumber daya manusia di masa depan. Anak-anak adalah masa depan suatu negara dan memastikan untuk membangun negara dengan kemakmuran.
Ia berkomitmen untuk terus membantu CQR untuk pengembangan dari perpustakaan ini. Juga untuk membantu CQR ini menyelenggarakan beberapa seminar membaca untuk mendukung anak-anak agar lebih memahami fungsi membaca.
Dilain pihak, Perwakilan Global Inner Peace, Shin Eun Kyoung berkata masih ada 200 buku lagi yang disediakan disini. Lebih dari 33 siswa dari kelas 3 sampai 9 biasanya secara efektif mengunjungi perpustakaan ini. Perpustakaan ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan memberikan kegiatan membaca buku-buku sejarah.
“Ini menghabiskan lebih dari 4.500 USD untuk menyediakan terjemahan dan pasokan buku ke perpustakaan perdamaian anak-anak CQR ini. Ada lebih dari 200 buku yang tersedia yang terdiri dari sejarah, sains, matematika, bahasa Inggris, dan bahasa Portugis,” jelasnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz